Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gola Rebok, Kearifan Lokal Desa Sompang Kolang di Flores Barat (6)

Kompas.com - 30/04/2019, 12:30 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Lantas kalikan dalam setahun 6.000 x 12 maka produksinya 72.000 kilogram. Jika 72.000 kilogram dikalikan dengan harga Rp 40.000 maka uang yang beredar di perajin gola rebok kolang Rp 2.880.000.000.

“Dengan hitungan bisnis seperti ini maka akan terjadi peningkatan pendapatan ekonomi perajin gola rebok kolang. Kesejahteraan warga Kolang semakin baik, pembudidayaan pohon enau atau aren terus berlanjut,” ujarnya.

Agung menjelaskan, warisan leluhur nenek moyang orang Kolang tetap dipertahankan, khususnya produksi gola kolang. Gola kolang adalah kekhasan nenek moyang orang Kolang untuk memproduksi gola rebok yang ramah lingkungan.

Pastor Wilfridus Babun, SVD kepada Kompas.com, Sabtu, (27/4/2019) menjelaskan, walaupun dirinya lahir di keluarga guru, namun, sejak kecil minum wae minse di pondok-pondok (sari-bahasa Kolang) di sekitar perkampungan Lembah Kolang.

“Sebagai anak tanah Kolang yang kini 25 tahun menjadi Imam di Ordo Serikat Sabda Allah bangga memiliki warisan leluhur Pante Minse (produksi air enau) menjadi gula kolang yang khas orang Kolang. Konon dikisahkan secara lisan bahwa anak tanah Kolang sangat cerdas berhitung matematika karena pengaruh dari gizi wae minse (air enau) yang langsung diminum pada pagi hari dan sore hari yang diambil dari perajin gola kolang langsung dari pohon enau,” tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com