Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/05/2019, 08:10 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Ia menuturkan, selama ini sudah banyak artis Indonesia dan wisatawan asing yang berkunjung ke sanggar itu untuk menyaksikan proses tenun secara tradisional, tarian dan musik. Dan semua wisatawan sangat terkesan dengan apa yang dipertunjukkan di Sanggar Budaya Bliran Sina.

"Dulu pernah ada wisatawan dari Amerika yang setelah menyaksikan proses tenun, tarian dan tradisional langsung menangis. Katanya ia sangat terharu dengan masyarakat di sini yang bisa mempertahankan budaya nenek moyang," tutur Yosef.

Ia menambahkan, selain menyaksikan proses tenun, tarian dan musik tradisional, di Sanggar Budaya Bliran Sina pengunjung juga bisa membeli oleh-oleh berupa kain tenun dengan aneka motif.

Kemudian ada aksesoris kerajinan lokal seperti tas sarung dari kain tenun asli, kalung dan gelang lokal terbuat dari tumbuhan dan tulang hewan.

"Harganya kain sangat variasi. Ada yang Rp 300 ribu sampai Rp 1 juta. Tetapi, kalau kain yang motif asli harganya sekitar Rp 4 juta sampai Rp 8 juta. Itu memang mahal karena proses pembuatan motifnya rumit dan butuh waktu lama," kata Yosef.

Sanggar Budaya Bliran Sina Membantu Ekonomi Anggota

Yosef Gervasius memaparkan setiap bulan sanggar itu selalu dikunjungi para wisatawan. Saat berkunjung, wisatawan tidak hanya menyaksikan proses tenun, tarian dan musik tradisional, tetapi juga membeli kain tenun yang disiapkan dari setiap anggota sanggar.

"Kadang ada anggota yang lagi butuh uang untuk bayar uang sekolah anaknya, tiba-tiba saja hari itu ada yang berkunjung dan beli kain miliknya. Dan itu sering terjadi. Setiap ada kesulitan, pasti rezeki di sini selalu ada, meskipun tidak setiap hari," ungkap Yosef.

Sementara itu, Adriana Eni, salah satu anggota Sanggar Budaya Bliran Sina mengaku sangat terbantu dengan bertenun dan menjadi anggota sanggar itu.

"Selain untuk melestarikan budaya, kami juga dapat uang dari sini. Dari menenun ini saya bisa mencukupi kebutuhan keluarga. Bahkan anak saya sudah 1 orang jadi sarjana. Artinya dengan menenun kami bisa memanusiakan  anak kami. Secara ekonomi kami sangat terbantu dengan menenun di sini," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Mulai 14 Februari 2024, Pungutan Rp 150.000 untuk Turis Asing di Bali Resmi Berlaku

Mulai 14 Februari 2024, Pungutan Rp 150.000 untuk Turis Asing di Bali Resmi Berlaku

Travel Update
13 Tempat Wisata Kota Tua Jakarta yang Sarat Sejarah   

13 Tempat Wisata Kota Tua Jakarta yang Sarat Sejarah   

Jalan Jalan
Versi Terbaru M-Paspor, Mudah Pilih Kantor Imigrasi Jika Kuota Habis

Versi Terbaru M-Paspor, Mudah Pilih Kantor Imigrasi Jika Kuota Habis

Travel Update
Kereta Ekonomi New Generation KA Jayabaya Resmi Diluncurkan Hari Ini

Kereta Ekonomi New Generation KA Jayabaya Resmi Diluncurkan Hari Ini

Travel Update
5 Spot Foto di Lapangan Banteng Jakarta, Ada Amfiteater dan Monumen

5 Spot Foto di Lapangan Banteng Jakarta, Ada Amfiteater dan Monumen

Travel Tips
Rute dan Harga Terbaru Paket Jip Wisata Lava Tour Merapi

Rute dan Harga Terbaru Paket Jip Wisata Lava Tour Merapi

Travel Update
Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Museum Petilasan Mbah Maridjan di Lereng Merapi

Harga Tiket Masuk dan Jam Buka Museum Petilasan Mbah Maridjan di Lereng Merapi

Travel Update
Pendakian Telomoyo via Arsal, Sekitar 2 Jam sampai Puncak

Pendakian Telomoyo via Arsal, Sekitar 2 Jam sampai Puncak

Jalan Jalan
8 Aktivitas di Lapangan Banteng, Bisa Lihat Air Mancur Menari

8 Aktivitas di Lapangan Banteng, Bisa Lihat Air Mancur Menari

Travel Tips
Wisata Sawah Sumber Gempong: Harga Tiket, Jam Buka, dan Aktivitas    

Wisata Sawah Sumber Gempong: Harga Tiket, Jam Buka, dan Aktivitas    

Jalan Jalan
Islandia Bakal Terapkan Pajak Turis untuk Alasan Lingkungan

Islandia Bakal Terapkan Pajak Turis untuk Alasan Lingkungan

Travel Update
Manfaatkan Momen Migrasi Ikan, Ada Kompetisi Pancing Tuna di Tanjung Lesung Banten

Manfaatkan Momen Migrasi Ikan, Ada Kompetisi Pancing Tuna di Tanjung Lesung Banten

Travel Update
Turis Asing ke Bali Bayar Rp 150.000, Dipastikan Tak Ada Penumpukan di Bandara

Turis Asing ke Bali Bayar Rp 150.000, Dipastikan Tak Ada Penumpukan di Bandara

Travel Update
Pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Lewati Candi-candi Peninggalan Masa Lalu

Pendakian Gunung Penanggungan via Jolotundo, Lewati Candi-candi Peninggalan Masa Lalu

Travel Tips
Karhutla, Taman Nasional Baluran Tutup hingga 30 September

Karhutla, Taman Nasional Baluran Tutup hingga 30 September

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com