Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Kain Tenun Ikat Tradisonal Sikka Menghipnotis Wisatawan

Kompas.com - 01/05/2019, 08:10 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Salah satu obyek wisata budaya yang kerap dikunjungi para wisatawan yang di Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah Sanggar Budaya Bliran Sina.

Sanggar Budaya Bliran Sina ini berada di Desa Watublapi, Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka. Namanya tentu sudah tidak asing bagi masyarakat Sikka dan para wisatawan nusantara dan mancanegara yang berkunjung ke Maumere.

Senin (29/4/2019), saya diajak seorang teman jurnalis asal Maumere untuk mengunjungi Sanggar Budaya Bliran Sina itu.

Baca juga: Kagum dengan Tenun Khas NTT, Dosen Asal Australia Belajar Menenun

Sebelum berangkat, terlebih dahulu kami menelepon Ketua Sanggar Bliran Sina, Yosef Gervasius.

Yosef pun menjawab telepon kami dan mempersilahkan datang berkunjung. Kebetulan hari itu, katanya, sedang ada tamu asing yang berkunjung  ke Sanggar Bliran Sina.

Pukul 10.05 kami keluar dari kota Maumere. Kami menempuh perjalanan  sekitar 15 kilometer dengan waktu 30 menit dari kota Maumere. Tiba di Sanggar budaya Bliran Sina pada pukul 11.15.

Baca juga: Mengenal Sejarah Proses Pembuatan Kain Tenun di Sikka Flores

Saat memasuki gerbang Sanggar Budaya Bliran Sina, kami menyaksikan kain tenun ikat yang berbaris rapi dengan aneka warna. Tentu ini sangat menakjubkan karena baru pertama kali berkunjung ke tempat ini.

Bahan baku untuk membuat kain tenun ikat di Sanggar Budaya Bliaran Sina, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (29/4/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Bahan baku untuk membuat kain tenun ikat di Sanggar Budaya Bliaran Sina, Kabupaten Sikka, Flores, Nusa Tenggara Timur, Senin (29/4/2019).
Di sanggar itu, kami disambut seorang ibu bernama Adriana Eni yang berpakaian adat lengkap. Dia orang khusus untuk menerima tamu yang berkunjung ke Sanggar itu.

Kami pun langsung memperkenalkan diri dan bersalaman dengan Adriana.

"Kamu dari media yang tadi telepon?" tanya Adriana seraya mempersilakan kami duduk di bangku yang sudah disediakan.

Baca juga: Melirik Cantiknya Kain Tenun Tana Ai di Sikka Flores

Setelah itu, Adriana mengajak kami untuk menyaksikan proses pembuatan kain tenun ikat yang sedang diperagakan oleh beberapa ibu-ibu yang adalah anggota kelompok sanggar kepada wisatawan asal Jerman.

"Ini ada tamu dari Jerman tadi, mereka mau menyaksikan langsung proses pembuatan kain tenun ikat. Mulai dari pintal kapas, proses pewarnaan, sampai pada proses menenun untuk jadi sebuah kain tenun ikat. Mari kita lihat sama-sama," ajak Adriana.

Baca juga: Motif Mata Manuk di Tenun Sulam Flores Barat

Satu per satu, ibu-ibu di sanggar itu mendemonstrasikan tahap-tahap pembuatan kain tenun ikat secara tradisional.

Kedua tamu asal Jerman mendokumentasikan semua tahap-tahap pembuatan kain tenun ikat di Sanggar Bliran Sina.

Anggota Sanggar Bliran Sina di Kabupaten Sikka, Flores, NTT berfoto bersama berlatar kain tenun ikat, Senin (29/4/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Anggota Sanggar Bliran Sina di Kabupaten Sikka, Flores, NTT berfoto bersama berlatar kain tenun ikat, Senin (29/4/2019).
Dua tamu asal Jerman itu ditemani seorang guide asal Kabupaten Ende untuk menerjemahkan proses pembuatan kain tenun berdasarkan penjelasan ketua Sanggar Bliran Sina, Yosep Gervasius.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com