Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Celebrate Life", Komang Astita Padukan Musik Barat dan Gamelan Bali

Kompas.com - 02/05/2019, 08:17 WIB
I Made Asdhiana

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap seniman memiliki kisah perjalanan berkesenian yang berbeda-beda. Banyak seniman berkarya seni menguatkan identitasnya dengan ciri khas yang berbeda pula.

Tentunya tanpa dedikasi yang tinggi serta kedisiplinan yang kuat, perjalanan berkesenian akan sulit mencapai harapan.

Berbeda dengan Dr I Nyoman Astita MA atau yang sering disebut Komang Astita mengarungi dunia berkesenian selama puluhan tahun menabur kesenian Bali ke negara-negara Eropa, Asia hingga Amerika.

Ketekunan, kedisiplinan, kesetiaan membawanya menjalin hubungan dengan institusi seni, organisasi seni baik nasional maupun internasional.

Karya-karyanya banyak menginspirasi seniman muda Bali untuk lebih berani berkarya dengan instrumen musik barat ataupun tradisi Indonesia.

Konser Celebrate Life Komang Astita di Museum Nasional Jakarta, Jumat (26/4/2019).MADE AGUS WARDANA Konser Celebrate Life Komang Astita di Museum Nasional Jakarta, Jumat (26/4/2019).
Beberapa karya komposisi tradisi dan kontemporer diantaranya: Gema Eka Dasa Rudra (1979), Paksi Ngelayang (1990), Smara Winangun (1979), Murdaning Sekati (1992) karya kontemporer: waton, dolanan, pencon, ombak buluh dan lain-lain.

Ditemui disela-sela konser "Celebrate Life" di Museum Nasional Jakarta, Jumat (26/4/2019), I Nyoman Astita yang juga founder SBF menampilkan karyanya yang tercipta 1986 yaitu "Kotekan for two marimbas, flute & chimes" bernuansa musik barat (three movements on Sonata Form) serta berorientasi pada motif kotekan gamelan Bali seperti nyogcag, norot, nelu, ngempat dan ngempyung.

Kali ini karya "kotekan" tersebut menggunakan instrumen seperti Gitar (Jonathan Wiseman), Suling (Nyoman Astita), Gitar (Boo-boo Sianturi), Selonding (Made Agus Wardana), Pianika (Theo) dan Biola (Irvan). Ratusan penonton yang hadir memberi apresiasi terhadap karya tersebut.

Boo-boo Sianturi selaku Chairman SBF (kanan) dan penulis.MADE AGUS WARDANA Boo-boo Sianturi selaku Chairman SBF (kanan) dan penulis.
Sacred Bridge Foundation

Konser yang bertema "Celebrate Life" ini merupakan konser merayakan dan mengenang jasa serta kontribusi para founders SBF salah satunya adalah Serrano Sianturi (Chairman SBF) yang meninggal Januari 2019 lalu.

Dalam sambutannya Boo-boo Sianturi selaku Chairman SBF yang baru menyampaikan bahwa kepergian ayahanda tercinta tidak akan menyurutkan misi SBF dalam menebarkan nilai kemanusiaan, spiritualitas dan ilmu pengetahuan.

Justru, tambah Sianturi, SBF lebih teguh dan kokoh mencari energi baru sekaligus melanjutkan jiwa semangat SBF yang mencuat sejak berdiri tahun 1998. (MADE AGUS WARDANA) 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com