Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Gemawang Khas Kabupaten Semarang, Yuk Belajar Membatik...

Kompas.com - 03/05/2019, 09:21 WIB
I Made Asdhiana

Editor

Kesuksesan Batik Gemawang hingga saat ini tak luput dari tantangan yang dilewati oleh Ahmad.

Ia menjelaskan tantangan terberat adalah membuat batik gemawang dikenal dan tidak mati oleh kota-kota lain yang dikenal sebagai kota batik.

"Tantangannya bagaimana kita bersaing, bukan untuk menyaingi tapi tidak mati begitu saja dengan kota yang dikenal sebagai sentra batik," tutur Ahmad.

Karena itu, inovasi dan kreasi terus dikembangkan dengan cara pemilihan motif yang berbeda.

Pewarna alam murni juga dimanfaatkan sebagai daya tarik bagi konsumen.

Warna-warna yang digunakan untuk kain batik menggunakan pewarna indigofera, tarum atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan Tom. Tom adalah jenis tumbuhan polong yang tumbuh sebagai gulma bagi tanaman kopi.

Hingga saat ini ada 15 karyawan baik full time maupun part time yang memproduksi batik gemawang.

Produksi juga dibantu oleh siswa magang dari SMKN 1 Jambu, Kabupaten Semarang.

Mila Amelia, siswi kelas XII SMKN 1 Jambu mengaku awalnya merasa kesusahan ketika membuat batik.

"Tapi karena sudah terbiasa jadi mudah," kata siswi jurusan Tata Busana itu di sela-sela mencanting batik.

Proses pewarnaan batik berlangsung paling lama setengah hari bergantung dengan tingkat kerumitan motif batik. (tribunjateng.com)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com