Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Generasi Millenial Perlu Ambil Peran Jaga Kelestarian Alam Indonesia

Kompas.com - 03/05/2019, 14:33 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Editor

SELAYAR, KOMPAS.com – Generasi millenial perlu mengambil peran untuk menjaga kelestarian alam Indonesia. Dengan kemudahan akses teknologi informasi, generasi millenial bisa menyebarkan pesan-pesan konservasi ke khalayak luas.

Kepala Balai Taman Nasional (TN) Taka Bonerate, Faat Rudianto mengatakan generasi millenial diharapkan bisa memberikan contoh kepada masyarakat sekitar untuk menjaga lingkungan. Dalam skala kecil, generasi millenial bisa memulai dari lingkungan keluarga.

“Contoh bagaimana melakukan upaya-upaya konservasi atau memiliki gaya hidup yang tidak menguras atau merusak sumber daya alam hayati yang ada di alam baik di Taman Nasional Takabonerate sendiri maupun di tempat mereka masing-masing tinggal,” kata Faat kepada KompasTravel di sela-sela acara Kemah Konservasi 2019 di Pulau Tinabo, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (4/5).

Faat lebih lanjut mengatakan generasi millenial menjadi agen perubahan dalam upaya konservasi. Teknologi informasi saat ini seperti media sosial bisa dimanfaatkan untuk berbagi informasi konservasi sumber daya alam dan ekosistem.

“Contoh sekarang kan mereka punya akun di media sosial, akun mereka itulah kami berharap membagikan informasi kepada siapa saja yang bisa mengakses akun mereka. Mereka merupakan agen-agen penjaga lingkungan, agen-agen penjaga sumber daya alam hayati ekosistem,” ujar Faat.

Masyarakat membakar ikan setelah pulang melaut di Pulau Latondu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (1/5/2109). Pulau Latondu merupakan salah satu pulau yang ada di kawasan Taman Nasional Taka Bonerate dan dihuni oleh suku Bajo dan Bugis.KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Masyarakat membakar ikan setelah pulang melaut di Pulau Latondu, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Rabu (1/5/2109). Pulau Latondu merupakan salah satu pulau yang ada di kawasan Taman Nasional Taka Bonerate dan dihuni oleh suku Bajo dan Bugis.

Pengajar di Fakultas Kehutanan Universitan Hasanuddin sekaligus pengamat konservasi, Ngakan Putu Oka menyebut generasi millenial akan menjadi generasi penerus di masa akan datang. Mereka lanjutnya, muda, cerdas, berlogika, dan lebih mudah diajak berkomunikasi.

“Singkatnya mereka lebih memungkinan kelestarian ke depannya. Mereka harus diberikan pengetahuan mengelola sumber daya alam supaya lebih berkelanjutan,” kata Oka kepada KompasTravel dalam kesempatan yang sama.

Kemah Konservasi TN Taka Bonerate kembali digelar pada 30 April - 1 Mei 2019 di dua tempat yakni Pulau Tinabo dan Pulau Latondu kawasan TN Taka Bonerate. Kegiatan dipusatkan di P. Tinabo sebagai lokasi perkemahan.

Berbeda dengan tahun sebelumnya, Kemah Konservasi tahun ini mengangkat tema Bangkitkan Jiwa Konservasi Generasi Jaman Now.
Peserta Kemah Konservasi 2019 melepas tukik di area Bungin Tinabo, Taman Nasional Taka Bonerate, Sulawesi Selatan, Rabu (1/5/2019). merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Taman Nasional Takabonerate yang diikuti oleh berbagai pihak seperti perwakilan sekolah di beberapa pulau di kawasan Takabonerate, perwakilan taman nasional, pramuka, dan pihak -pihak lain.

KOMPAS.com / WAHYU ADITYO PRODJO Peserta Kemah Konservasi 2019 melepas tukik di area Bungin Tinabo, Taman Nasional Taka Bonerate, Sulawesi Selatan, Rabu (1/5/2019). merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh Taman Nasional Takabonerate yang diikuti oleh berbagai pihak seperti perwakilan sekolah di beberapa pulau di kawasan Takabonerate, perwakilan taman nasional, pramuka, dan pihak -pihak lain.
Perkemahan diikuti Saka Wana Bakti Selayar, Masyarakat Mitra Polhut, Kelompok Model Desa Konservasi, karang taruna, Himpunan Pramuwisata Indonesia Cab.Selayar, Mitra WCS-IP, komunitas selam Sileya Scuba Divers, SMA I Benteng, masyarakat binaan TN Bantimurung Bulusaraung dan Balai Besar KSDA Sulsel, pelajar dalam kawasan TNTBR, Kompas.com, fotografer, blogger, dll.
 
Kegiatan ini juga dihadiri Afni Zulkifli (Tenaga Ahli Menteri LHK Bid. Komunikasi Digital dan Media Sosial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Prof. Ngakan Putu Oka (Dosen Fakultas Kehutanan Unhas), Julianti Siregar (Kasubdit Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wisata Alam), Datu (Pengelola Kampung Penyu), Bu Novie (Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodim 1415 Selayar).
 
Selain berbagi pengetahuan tentang lingkungan, sharing tentang konservasi, ekowisata, jurnalistik dan fotografi, peranan media sosial dalam konservasi, pemilihan Duta Karang 2019, penanaman cemara laut, pelepasan tukik di Bungin Tinabo, transplantasi karang, penampilan seni budaya, jelajah Pulau Latondu, serta kegiatan snorkeling sambil bersih-bersih dan pengenalan singkat tentang dunia selam.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com