Share this page

Nikmatnya Seruit, Cita Rasa Asam Manis Pedas Jadi Satu

Kompas.com - 3/May/2019 , 19:24 WIB

Nikmatnya Seruit, Cita Rasa Asam Manis Pedas Jadi Satu

KOMPAS.com-Selain wisata bahari dan penangkaran gajah. Provinsi Lampung juga memiliki pontensi wisata kuliner yang siap memanjakan lidah kita. Salah satu kulier yang menjadi favorit orang banyak, yakni Seruit.

Seruit merupakan makanan khas Lampung yang terdiri dari masakan ikan yang digoreng atau dibakar, lalu dicampur dengan sambal terasi, tempoyak, atau mangga.

Beberapa jenis ikan yang disajikan dengan sambal ini adalah ikan tongkol, ikan layis, ikan belida ataupun ikan baung lalu. Sebagai pelengkap sajian, ada juga lalapan.

Meskipun ada beberapa tahapan, tapi cara membuat Seruit cukup mudah. Ikan yang akan dinikmati dipersiapkan dulu.

Sebelum dibakar atau digoreng, ikan diberi bumbu seperti bawang putih, garam, kunyit, dan jahe yang telah dihaluskan.

Kemudian ikan pun dibakar atau digoreng selama kurang lebih 10 menit. Setelah matang, ikan dilumuri lagi dengan kecap manis dan campuran bumbu tambahan dari bawang putih, garam, dan ketumbar.

Ikan yang sudah matang akan diberi sambal terasi campuran tempoyak. Untuk melengkapi sajian ini, tak ketinggalan untuk menambahkan beberapa jenis lalapan, seperti daun kemangi terong, jengkol, atau daun jambu monyet. Biasanya dimakan bersama nasi. Hmm.. Nikmatnya!

Keistimewaan dari Seruit ada pada sambal terasi dan tempoyaknya. Tempoyak sendiri merupakan durian yang sudah difermentasi. Sambal terasi dan tempoyak yang dicampur akan menghasilkan rasa pedas, asam, dan sedikit manis karena diberi sedikit gula. Semua cita rasa kumpul jadi satu.

 Aroma ikan yang berpadu dengan pedasnya sambal yang sedikit asam siap untuk disantap.

Kilas balik seruit

Nama Seruit berasal dari kata ‘Nyeruit’, yang artinya dilakukan bersama-sama. Hal ini menggambarkan masyarakat Lampung yang memiliki nilai kebersamaan tinggi.

Seperti masyarakat daerah lainnya di Indonesia, masyarakat Lampung adalah masyarakat yang gemar berkumpul dan bersilaturahmi, baik keluarga maupun antar tetangga.

Secara kultural, Lampung memiliki dua masyarakat adat, yakni Lampung Sai Batin dan Lampung Pepaduan.

Keduanya sama-sama memiliki kebiasaan berkumpul. Nah, saat berkumpul diperlukan makanan yang bisa dinikmati bersama-sama. Pada waktu berkumpul inilah, biasanya Seruit disajikan. Bagi masyarakat Lampung Pepaduan, Seruit adalah makanan pokok yang harus selalu ada.

Baca juga artikel menarik lainnya tentang Lampung berikut ini:

Kepaksian Sekala Brak, Asal Usul Warga Lampung

Pantai Gigi Hiu Lampung, Pesona Alam yang “Menggigit”!

Brengkes Tempoyak, Pepes Ikan Beraroma Durian Lampung

Indonesia punya ragam kuliner lain yang sayang untuk dilewatkan. Cek informasinya dalam Pesona Indonesia.

KOMENTAR

Lihat Keajaiban Lainnya