Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Exciting Banten, Warga Baduy “Turun Gunung” Kirim Hasil Bumi untuk Bupati

Kompas.com - 05/05/2019, 11:00 WIB
Sri Noviyanti

Editor

KOMPAS.com - Panas terik di Kabupaten Lebak, tak menyurutkan langkah warga Baduy “turun gunung” untuk menghadiri acara puncak Exciting Banten on Seba Baduy 2019, Sabtu (4/5/2019).

Dengan pakaian khas warna hitam, celana pendek, serta ikat kepala berupa batik Lebak warna biru, mereka bergerak bertelanjang kaki menuju jembatan di Kampung Keong, Desa Cikatapis, Kecamatan Rangkas Bitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.

Jembatan tersebut menjadi titik kumpul sebelum mereka bergerak menuju Alun-alun Rangkas Bitung.

Mereka membawa aneka hasil bumi sebagai buah tangan atau seserahan saat silaturahmi dengan pemerintah daerah. Sekaligus sebagai wujud syukur atas limpahan rezeki yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa.

"Kami berharap warga Baduy semakin maju dan sejahtera," ujar Kepala Desa Kanekes, atau yang biasa dipanggil Jaro Saija dalam rilis yang diterima Kompas.com, Minggu (5/5/2019).

Sore hari, warga Baduy sudah berkumpul seluruhnya di sekitar jembatan keong, berbaur dengan masyarakat sekitar yang ingin menyaksikan jalannya acara. 

Selepas adzan ashar berkumandang, warga Baduy bergerak ke Alun-alun Rangkas Bitung mengikuti pasukan berkuda dan pasukan pembawa galah. Suara ketika galah dihentakkan ke aspal menjadi irama khas lalu dipermanis dengan bunyi gong sebagai iring-iringan.

Iring-iringan itu menarik sejumlah wisatawan mancanegara. Tampak pula penyanyi Budi Doremi, menyelip di antara rombongan.

Iring-iringan dalam Exciting Banten on Seba Baduy 2019, Sabtu (4/5/2019).Dok Humas Kemenpar Iring-iringan dalam Exciting Banten on Seba Baduy 2019, Sabtu (4/5/2019).

Sampai di Alun-alun Rangkas Bitung, warga diterima Wakil Bupati Lebak, Ade Sumardi. Rombongan juga disambut sekelompok penabuh rampak bedug.

Salah seorang perwakilan masyarakat Baduy mengucapkan salam dan menyampaikan maksud kedatangan mereka dalam bahasa Sunda. Kemudian, Wakil Bupati menyampaikan sambutan singkatnya juga dalam bahasa Sunda.

"Kami dengan senang hati menerima kedatangan masyarakat Baduy. Kami berterima kasih kepada masyarakat Baduy yang telah menjaga alam dan lingkungan hidupnya," kata Ade Sumardi, yang selanjutnya mengantarkan masyarakat Baduy untuk beristirahat di pendopo, sebelum penyambutan resmi oleh pemerintah daerah dilakukan.

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengungkapkan, tahun ini adalah tahun kedua bagi Exciting Banten on Seba Baduy masuk Calendar of Event Kemenpar. Ia berharap kegiatan tersebut semakin dikenal masyarakat secara luas. Bukan hanya secara nasional, melainkan hingga dunia internasional. 

"Dengan tetap mempertahankan tradisi dan kearifan lokal, Baduy menjadi destinasi kebanggaan kami sekaligus kekuatan bagi pariwisata Lebak, umumnya Provinsi Banten," jelasnya.

Staf Khusus Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuty mengatakan, Seba Baduy menjadi event tahunan yang selalu ditunggu kehadirannya.

Bahkan, banyak masyarakat di luar Banten yang penasaran dan ingin mengunjungi acara tersebut. Banyak wisatawan yang tertarik untuk datang.

Exciting Banten on Seba Baduy 2019, Sabtu (4/5/2019)Dok Humas Kemenpar Exciting Banten on Seba Baduy 2019, Sabtu (4/5/2019)

"Cerita tentang masyarakat Baduy merupakan sesuatu yang luar biasa. Ini menjadi daya tarik yang kuat bagi pariwisata Banten. Salah satu keunikanya, masyarakat Baduy tetap menjalankan tradisi dan adat istiadat secara utuh. Tetap bertahan dengan tradisi di tengah derasnya modernisasi dunia," urainya.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani menambahkan, Seba Baduy sarat dengan muatan religi. Pusat dari semuanya tetap tertuju kepada Tuhan Yang Esa. Ada banyak pesan moral yang mengalir dari kegiatan ini.

"Kami berharap banyak masyarakat atau wisatawan yang terkesan dengan event ini, dan kembali lagi di lain kesempatan," ucapnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengaku optimistis, event ini akan memberikan input maksimal bagi industri pariwisata di Lebak, Banten. Terlebih, eksotisme masyarakat Baduy sebagai salah satu suku asli dari daerah setempat, sejak dulu sudah terkenal seantero negeri.

“Seba Baduy selalu menarik perhatian publik. Kontennya unik dan menarik. Wisatawan akan mendapat banyak experience terbaik. Dengan besarnya pergerakan wisatawan di sana, value bagi industri pariwisata akan maksimal,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com