Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiket Jakarta-Padang Sampai Rp 4 juta, Curhatan Para Perantau di Ibu Kota

Kompas.com - 09/05/2019, 10:04 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Idul Fitri merupakan salah satu momen paling ditunggu oleh para perantau di ibu kota. Momen hari raya ini dimanfaatkan untuk pulang ke kampung halaman, melepas rindu kepada keluarga.

Sayangnya harga tiket pesawat domestik yang tinggi membuat banyak perantau di ibu kota untuk menyisihkan bujet yang lebih besar di Lebaran tahun ini.

"Ini bela belain nyicil (membayar tiket) Rp 4 jutaan selama enam bulan demi mudik," kata Luthfi (26) perantau asal Kamang Hilia, Kabupaten Agam, Sumatera Barat saat diwawancara KompasTravel, Rabu (8/5/2019).

Dengan harga tiket tersehut Luthfi mengatakan sudah mampu membeli tiket ke luar negeri, seperti Jakarta-Bangkok pulang pergi. Padahal Lebaran tahun lalu tiket pesawat pulang pergi Jakarta-Sumatera Barat dibelinya dengan harga Rp 3,1 juta.

Luthfi menyebutkan sempat terbesit untuk tidak pulang ke kampung halaman lantaran harga tiket pesawat yang tinggi. Namun ia kembali mengingat momen berkumpul bersama keluarga saat Lebaran.

Berbeda dengan Luthfi, ada Shanty (25) yang juga perantau dari Sumatera Barat di ibu kota. Mengantisipasi harga tiket pesawat untuk mudik, ia menyusun strategi.

"Aku dapat tiket pesawat Rp 2 juta untuk pulang pergi," kata Shanty.

Ia membeli tiket pesawat untuk ke Sumatera Barat sejak April lalu. Untuk memangkas harga tiket pesawat, Shanty juga jeli melihat promo di agen perjalanan online.

Selain itu, Shanty juga memilih waktu berangkat yang mepet dengan Lebaran dan pulang dalam waktu yang lebih lama.

"Aku berangkatnya tanggal empat, pulang tanggal 12. Kalau ambil penerbangan di bawah tanggal 10 itu mahal tiketnya," jelas Shanty.

Luthfi dan Shanty masih beruntung dapat pulang ke kampung halaman saat Lebaran. Ada banyak perantau yang tidak dapat pulang ke kampung halaman karena harga tiket pesawat domestik yang melambung tinggi, khususnya yang kampung halamannya di luar Pulau Jawa.  

"Pacar saya tidak bisa pulang kampung ke Pekanbaru, derita anak rantaum," kata Irene, salah satu perantau lainnya. 

Irene mengatakan kekasihnya sebenarnya bisa saja pulang kampung dengan moda transportasi lain, seperti naik kereta api dari Palembang atau bus. Namun moda transportasi darat menghabiskan banyak waktu cuti hanya untuk di perjalanan. 

"Ini karena harga tiket pesawatnya tinggi banget harga bus juga jadi ikut-ikutan naik karena permintaanya naik juga," jelas Irene. 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com