Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta di Balik Kue-kue Kering yang Kerap Muncul Saat Lebaran

Kompas.com - 14/05/2019, 18:09 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sebentar lagi umat muslim akan merayakaan Idul Fitri atau kerap disebut masyarakat Indonesia sebagai lebaran. Uniknya, di Indonesia lebaran tak hanya dinikmati umat muslim. Lebaran sudah menjadi budaya masyarakat Indonesia untuk berkumbul berbagi keceriaan bersama keluarga dan kerabat.

Salah satu yang tak boleh ketinggalan saat perayaan Idul Fitri adalah beraneka macam penganan, termasuk kue kering. Siapa yang tak kenal nastar, putri salju, kastangel, dan lain sebagainya.

Namun taukah Anda, di balik nikmatnya penganan ini ada lima fakta menarik di baliknya. Berikut KompasTravel merankumnya untuk Anda.

PESANAN KUE LEBARAN : Toko kue banjir pesanan kue lebaran via online dan konvensionalKOMPAS.Com PESANAN KUE LEBARAN : Toko kue banjir pesanan kue lebaran via online dan konvensional
1. Penemuan tak sengaja

Kue kering ternyata sudah lekat dengan peradaban muslim sejak berabad-abad lalu. Menurut sejarah, kue kering di dunia dari Persia yang saat ini berubah nama menjadi Iran. Masyarakat kerap mengenal kue kering sejak abad ke-7.

Kue kering tidak pernah diniatkan untuk diciptakan. Saat itu, para tukang roti ingin membuat kue biasa pada umumnya. Sayangnya, pada masa tersebut, memanggang kue bukan perkara yang mudah. Salah satu kesulitan yang harus dihadapi dalam memanggang kue adalah penentuan suhu dalam oven yang akan digunakan.

Untuk mengukur suhu yang tepat, biasanya para tukang roti saat itu menjatuhkan sedikit adonan ke dalam oven. Adonan kue yang jatuh inilah yang membuat kue kering lahir.

Saat itu, kue kering hanya versi tipis dari kue pada umumnya dan disajikan dalam porsi kecil dengan warna cokelat keemasan.

PESANAN KUE LEBARAN : Toko kue banjir pesanan kue lebaran via online dan konvensionalKOMPAS.Com PESANAN KUE LEBARAN : Toko kue banjir pesanan kue lebaran via online dan konvensional
2. Menu kaum bangsawan

Pada zaman dahulu kue kering hanya disajikan bagi kaum bangsawan. Kue kering kemudian menyebar ke seluruh dunia melalui pedagang Muslim. Salah satu wilayah yang ikut mempopulerkan kue kering adalah daratan Eropa.

Di Eropa, sejarah kue kering bermula di Spanyol saat penaklukan Muslim. Sekitar abad ke-14, penganan ini mulai dinikmati oleh seluruh masyarakat Eropa, mulai dari anggota kerajaan hingga rakyat biasa.

Kemudian pada 1596, makanan ringan ini menjadi makanan yang disajikan untuk kelas menengah di Inggris. Kue kering yang populer saat itu berbentuk persegi kecil yang diperkaya dengan kuning telur dan rempah-rempah.

Kepopuleran kue kering makin berkembang karena penganan ini bisa tetap awet dalam waktu yang lama. Ini membuatnya menjadi makanan sempurna untuk dibawa berpergian.

PESANAN KUE LEBARAN : Toko kue banjir pesanan kue lebaran via online dan konvensionalKOMPAS.Com PESANAN KUE LEBARAN : Toko kue banjir pesanan kue lebaran via online dan konvensional
3. Produksi dikontrol asosiasi profesional

Pada 1671, imigran Inggris, Skotlandia, dan Belanda membawa kue kering pertama ke Amerika Serikat. Kue kering kemudian disajikan saat minum teh.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com