Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata, Opor Perpaduan Kari dari India dan Gulai dari Arab

Kompas.com - 20/05/2019, 08:57 WIB
Sherly Puspita,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Opor, makanan khas nusantara yang menjadi salah satu hidangan wajib masyarakat Indonesia saat hari raya Idul Fitri atau Lebaran. Menu makanan berkuah kuning ini biasanya disajikan dengan nasi hangat, lontong, atau ketupat.

Hampir setiap daerah di Indonesia menyajikan opor dengan beragam variasinya sesuai kebudayaan dan hasil alam lokal. Ada yang menggunakan telur, daging ayam, bebek, sapi, atau bahkan ikan sebagai bahan utamanya.

Namun tahukah Anda darimana opor berasal?

Sejarawan Kuliner, Fadly Rahman mengatakan, ternyata menu opor tak benar-benar berasal dari Indonesia.

Ilustrasi Opor AyamThinkstock Ilustrasi Opor Ayam
“Kalau pengaruh opor masuk ke Indonesia ini memang merupakan hasil dari akulturasi atau penyatuan budaya Indonesia Indonesia dengan budaya asing. Khususnya pengaruh Arab dan India. Dan India punya kari, lalu Arab membawa gulai, dan kita dengan kreatifnya melakukan modifikasi atau akulturasi budaya India dan Arab itu dengan menghasilkan opor,” papar Fadly saat dihubungi KompasTravel baru-baru ini.

Fadli mengatakan, budaya kuliner memasak kari dan gulai ini pertama kali masuk di kawasan-kawasan yang pertama kali tersentuh pengaruh Islam. Saat itu Islam pertama kali diperkenalkan oleh Arab dan India di kawasan pesisir Sumatera, Selat Malaka, hingga Jawa.

Fadli menambahkan, jika perhatikan pola-pola budaya kuliner di tiga kawasan tersebut mengandung pengaruh Arab dan India yang kemudian melokal menjadi identitas kuliner masyarakat.

“Nah ini yang mencirikan ide mengapa opor bisa didapati di wilayah berakar budaya Melayu dan Jawa karena mereka di wilayah pesisir yang pertama kali menerima pengaruh Arab dan India dari abad ke abad. Lalu pengaruh dalam hal kuliner itu dimodifikasi seperti opor kan menjadi identitas kuliner lokal Indonesia,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com