Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Menarik Tentang Menara Siger, Ikon Provinsi Lampung

Kompas.com - 22/05/2019, 06:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Menyebrang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni, Anda akan disuguhi pemandangan cantik berupa hamparan luas lautan yang membiru. Pemandangan kian elok jika Anda berlayar pada sore hari. Paduan semburat matahari makin mempercantik tampilan laut Selat Sunda yang tenang.

Beberapa saat sebelum kapal hendak tiba, menatap daratan Pulau Sumatera, penampakan Menara Siger menjadi pemandangan yang khas. Inilah ikon yang menjadi penanda bahwa Pulau Sumatera sebentar lagi akan Anda capai.

Jika selama ini Anda terpesona dengan bangunan seperti mahkota berwarna kuning merah tersebut, berikut KompasTravel mencoba merangkum beberapa fakta tentangnya.

1. Memiliki Ketinggian 32 meter

Penampakan Menara Siger sebelum sampai di Pelabuhan Bakauheni
     KOMPAS.com/NUR ROHMI AIDA Penampakan Menara Siger sebelum sampai di Pelabuhan Bakauheni

Bangunan Menara Siger menjulang setinggi 32 meter di atas ketinggian Bukit Gamping yang menjulang setinggi 110 meter di atas permukaan laut. Bangunannya yang memang tinggi dan berlokasi di tempat yang tinggi, tak mengherankan jika Menara Siger terlihat jelas dari Pelabuhan Bakauheni.

2. Bangunan Tahan Gempa

Menara Siger digagas oleh Gubernur Lampung Sjachroedin ZP, dengan bantuan arsitek Ir Anshori Djausal MT. Dengan teknik pembangunan menggunakan sistem ferrocement, bangunan ini diyakini tahan terpaan angin dan guncangan gempa.

Pengembangan Mahkota Siger tidak menggunakan semen curah cor, untuk mengurangi beban, namun dengan jaringan kawat menyerupai jaring laba-laba yang akan tetap kuat sebagai struktur bangunan.

3. Titik Nol Sumatera

Tugu Nol Kilometer Sumatera di Menara SigerKOMPAS.com/NUR ROHMI AIDA Tugu Nol Kilometer Sumatera di Menara Siger

Jika Anda berjalan ke bawah dengan menuruni tangga Menara Siger, Anda akan menemukan tugu nol kilometer Sumatera.

Dari tempat ini, Anda juga bisa tahu informasi seputar jarak, seperti jarak Bakauheni ke Banda Aceh mencapai 2.652 kilometer.

4. Bangunan dengan Berbagai Makna

Sesuai dengan namanya, menara dengan warna dominasi kuning dan merah ini memiliki bentuk menyerupai siger, yaitu mahkota adat pengantin wanita di Lampung. Mirip dengan yang ada di tanah Minang dimana disebut dengan nama suntiang.

Perbedaanya, siger memiliki jumlah tanduk atau pucuk kecil sebanyak tujuh buah. Menurut foklor setempat, tujuh pucuk di mahkotanya berasal dari tujuh gunung di Lampung yang menjadi tempat asal-usul leluhur atau nenek moyang masyarakat Lampung. Lokasi awal itu yang membuat masyarakatnya membentuk kelompok masing-masing.

Ada pula yang mengasumsikan asal-usul Mahkota Siger dikaitkan dengan Balaputra Dewa, Raja Sekala yang disebut Selopun. Yaitu sebuah daerah di Lampung yang menjadi rumah situs Batu Brak bekas pemukiman dari batu. Balaputra Dewa membuat siger sebagai miniatur Borobudur untuk istrinya Pramodya Wardhani, putri Samaratungga.

5. Wisata Lampung yang Paling Dekat

Apabila Anda datang ke Lampung dengan kapal dan hanya memiliki waktu sebentar berada di sana, maka mengunjungi Menara Siger adalah pilihan tepat. Lokasi Menara Siger tidak terlalu jauh dari Pelabuhan Bakauheni. Untuk menuju ke sana Anda bisa berjalan kaki sekitar setengah jam, atau menggunakan jasa ojek motor.

6. Pemandangan yang Elok

Pemandangan Dari Menara SigerKOMPAS.com/NUR ROHMI AIDA Pemandangan Dari Menara Siger

Jika Anda sudah berada di Menar Siger, Anda akan dibuai dengan angin sepoi yang berhembus yang semakin syahdu berpadu dengan cantiknya pemandangan Teluk Lampung dan Selat Sunda. Hadirnya gugusan kepulauan, kapal-kapal yang terlihat kecil juga makin memikat dan membuat betah menghabiskan waktu di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com