KOMPAS.com - Jika Anda berkesempatan datang ke Penang, Malaysia selama Bulan Ramadhan ini. Anda bisa menjadikan Masjid Kapitan Keling yang ada di Penang sebagai lokasi shalat.
Berikut beberapa fakta menarik dari Masjid Kapitan Keling yang ada di Penang Malaysia.
1. Merupakan masjid tua di Penang
Masjid Kapitan Keling berdiri pada tahun 1801. Masjid ini didirikan oleh masyarakat India yang datang ke Penang.
Masjid ini menjadi tempat ibadah serta mercusuar Penang. Selain itu, masjid ini juga menjadi detinasi religi serta adanya ritual Islam seperti berbagi sedekah di hari tertentu dan adanya pemberian nama bayi di hari lahir.
2. Saksi berkembangnya Islam di Penang
Orang India yang datang ke Penang, awalnya datang untuk berdagang kain dan rempah-rempah melalui jalur laut. Semakin lama, masyarakat Muslim India menetap, dan mendirikan masjid yang kemudian disebut masyarakat sekitar dengan Masjid Kapitan Keling.
Kata Keling disematkan lantaran masyarakat India yang datang ke Penang memiliki warna kulit keling atau gelap mengkilat.
3. Bukti adanya budaya multietnis
Penang Malaisya merupakan tempat yang banyak mendapat pengaruh budaya dari berbagai negara. Posisi geografis Penang yang berada di Selat Malaka menjadi pusat transit perdagangan melalui jalur laut.
Di kota ini terdapat masyarakat multietnis, dan yang paling mendominasi adalah etnis Tiongkok dan India. Hal ini tercermin melalui budaya-budaya yang ada serta arsitektur bangunan yang ada di Penang.
Masjid ini sekaligus menjadi bukti adanya toleransi multietnis dilihat dari lokasi masjid yang berdekatan dengan klenteng dan masjid-masjid dari kelompok lain.
4. Memiliki desain arsitektur yang unik
Masjid Kapitan Keling memiliki desain dengan ornamen yang unik. Masjid ini telah mengalami perluasan namun beberapa tetap mempertahankan arsitektur aslinya.
Salah satu ciri masjid ini adalah adanya ornament bunga dan adanya mimbar yang dipengaruhi model Turki Usmani. Bentuknya tinggi dengan bulan bintang di ujungnya.
Di depan masjid juga terdapat kolam besar yang digunakan untuk berwudhu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.