Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin “Nyunset” di Bukit Widodaren Wonogiri? Simak 6 Tipsnya

Kompas.com - 24/05/2019, 15:03 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com – Kabupaten Wonogiri di Jawa Tengah yang memiliki banyak pegunungan memang memiliki banyak lokasi untuk menyaksikan keindahan sunset atau matahari terbenam.

Salah satu tempat terbaik untuk menyaksikan keindahan matahari terbenam di Wonogiri adalah Bukit Widodaren di Desa Sendangijo, Kecamatan Selogiri.

Baca juga: Pemburu Senja, Cobalah Pergi ke Bukit Widodaren di Wonogiri

Jika hendak berburu matahari terbenam di Bukit Widodaren Wonogiri, simak 6 tips berikut ini:

1. Berangkat Sekitar Pukul 15.30 WIB

Bukit Widodaren tidak terlalu tinggi. Ketinggiannya kurang dari 200 meter dan bisa dijangkau dengan berjalan kaki sekitar 15-20 menit saja. Mulai mendaki sekitar pukul 15.30 WIB merupakan saat yang pas.

Jika perjalanan lancar, memang saat sampai di puncak momen sunset masih belum terjadi. Waktu yang ada sampai matahari terbenam bisa dimanfaatkan untuk bersantai di puncak dan menikmati suasana sore.

Baca juga: Telaga Claket, Miniatur Ranu Kumbolo di Wonogiri

Selain itu, mendaki sekitar pukul 15.30 WIB membuat perjalanan akan lebih santai karena tidak terlalu mepet dengan saat matahari terbenam. Perjalanan pun bisa lebih dinikmati.

2. Pakai Pakaian yang Tepat

Meski tidak terlalu tinggi, perjalanan menuju puncak Bukit Widodaren harus dilakukan dengan berjalanan kaki. Memang pendakian hanya berkisar antara 15-30 menit saja. Namun tetap saja pendakian merupakan aktivitas yang menguras fisik.

Panorama indah di Puncak Bukit Widodaren, Wonogiri.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Panorama indah di Puncak Bukit Widodaren, Wonogiri.
Oleh karena itu, akan lebih baik jika mengenakan pakaian yang pas. Mulai dari baju, celana, hingga alas kaki hendaknya sesuai untuk aktivitas outdoor. Pilih baju yang bisa menyerap keringat dan celana yang nyaman digunakan untuk melangkah.

Selain itu, alas kaki yang tidak mudah selip juga pas digunakan untuk mendaki Bukit Widodaren. Alas kaki semacam itu memiliki sol yang bergerigi sehingga mampu mencengkeram pijakan dengan baik.

3. Bawa Bekal Air Minum dan Cemilan

Begitu mulai mendaki Bukit Widodaren, tidak akan ada penjual makanan dan minuman yang bisa ditemui sampai ke puncak. Oleh karena itu, hendaknya air minum dan cemilan tidak lupa dibawa saat akan mulai mendaki.

Baca juga: Perjalanan Menembus Hutan dan Semak Menuju Air Terjun Muncar Wonogiri

Jika sampai tidak membawa air atau cemilan, bersiaplah untuk menahan haus dan lapar. Meski perjalanan ke puncak termasuk singkat, tetapi tetap saja aktivitas itu cukup melelahkan dan membuat haus serta lapar.

4. Bawa Sampah Turun

Selain tidak ada penjual makanan dan minuman, tidak ada fasilitas apa pun di Bukit Widodaren termasuk tempat sampah. Oleh karena itu, sampah seperti bungkus makanan dan minuman harus dibawa turun dan dibuang di pembuangan semestinya.

Panorama dari Bukit Widodaren, Wonogiri.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Panorama dari Bukit Widodaren, Wonogiri.
Saat ini Bukit Widodaren masih cukup bersih sehingga sampah sekecil apa pun akan merusak keasriannya. Meski demikian, tetap ada beberapa sampah yang mengotori bukit ini sehingga akan lebih baik jika turut memungut sampah saatu melihatnya.

5. Perhatikan dan Ingat-ingat Jalur Naik untuk Kembali

Saat perjalanan naik, jalur pendakian tidaklah sulit. Namun saat perjalanan turun, jalur seringkali membingungkan karena terdapat banyak percabangan yang berakhir dengan jalan buntu.

Jika menjumpai jalan buntu, satu hal yang harus dilakukan adalah kembali naik dan tidak nekat menerobos semak karena bisa membahayakan. Saat kembali ke jalan yang benar, jalur turun bisa dicari lagi.

Baca juga: 4 Tips Berkendara Menuju Bendungan Candi Muncar Wonogiri

Guna memudahkan perjalanan turun, hendaknya ingat-ingat jalur mana yang digunakan untuk mendaki. Perhatikan pula penanda alam seperti batu atau tanaman tertentu agar tidak kebingungan saat berjalan turun.

6. Bawa Senter

Perburuan sunset akan berakhir usai matahari menghilang di ufuk barat. Perjalanan turun bukit biasanya dimulai usai matahari terbenam. Memang suasana masih cukup terang saat matahari baru saja menghilang, tetapi hal itu tidaklah lama.

Momen Matahari Terbenam Dilihat dari Bukit Widodaren, Wonogiri.Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Momen Matahari Terbenam Dilihat dari Bukit Widodaren, Wonogiri.
Hanya dalam hitungan menit, suasana bisa berubah menjadi gelap. Tentu berjalan turun saat gelap cukup menyusahkan dan berbahaya. Terlebih banyak percabangan jalur yang membingungkan saat menuruni bukit.

Oleh karena itu, lebih baik jika membawa senter untuk menerangi jalan saat hari mulai gelap. Selain untuk memudahkan mencari jalur yang benar, penerangan juga berfungsi untuk meminimalkan risiko cedera karena salah pijak atau terpeleset.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com