"Untuk malam harinya pengunjung bisa memilih di Pengger, karena jarak dengan kota relatif dekat. Bisa melihat kelap kelip lampu dari ketinggian," katanya.
Baca juga: Mencicipi Sate Kuda di Bantul
Pinus Pengger memang mengedepankan konsep spot foto yang terbuat dari ranting pohon lantana camara. Menurut Sumar, ada alasan khusus mengapa ranting dipilih sebagai bahan baku untuk membuat spot foto dengan beragam bentuk.
Salah satu spot itu berupa replika tangan yang sedang mengacungkan jempol. "Ada 7 spot foto dengan beragam bentuk telapak tangan, jempol, jembatan setengah lingkaran," ujarnya.
Untuk biaya yang dikeluarkan pengunjung setiap lokasinya antara Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per orang. Selain itu mempersiapkan diri untuk membayara parkir kendaraan. Pihaknya juga sudah mempersiapkan diri dengan membangun toilet yang lebih baik di beberapa titik.
Ke depan, lanjut Purwo, pihaknya akan berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata agar melengkapi sarana dan prasarana yang ada. Sehingga bisa lebih lengkap untuk menunjang kunjungan.
Rute Kunjungan Wisata Saat Lebaran
Purwo menjelaskan, dari rapat koordinasi yang dilakukan bersama dinas terkait dan Kepolisian.
Untuk mencegah kecelakaan pengunjung hutan pinus saat musim libur lebaran tahun ini dianjurkan melalui jalur utara. Yakni melalui Piyungan, menuju Patuk, dan dilanjutkan ke sekitar hutan pinus.
"Nantinya saat pulang pun harus melewati Patuk. Tidak direkomendasikan lewat Imogiri ataupun Cinomati," kata Purwo.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan