Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kini Ada Makanan Beku dengan 12 Cita Rasa Khas Indonesia

Kompas.com - 29/05/2019, 22:00 WIB
Silvita Agmasari,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Makanan khas Indonesia selalu punya tempat tersendiri bagi orang Indonesia. Namu,n memasak makanan khas Indonesia ini terbilang tidak mudah. Butuh banyak bumbu, rempah, dan pengolahan yang tepat untuk meghasilkan yang lezat.

Kini, hadir makanan beku dari Laukita dengan 12 hidangan khas Indonesia. Pilihannya terdiri dari oseng mercon, cakalang mercon, cumi asin jontor, ayam betutu bali, daging balado limau, cumi cabe ijo, rendang paru, bistik lidah, dendeng daging gajih, lidah cabe ijo, cumi tinta hitam, dan ayam kecombrang.

"Ini adalah solusi untuk keluarga Indonesia. Laukita menawarkan makanan yang cepat, praktis, dan enak," jelas Chief Marketing Officer dari Umara Gorup, Romy Herlambang ditemui di Lumpang Emas, Jakarta, Selasa (28/5/2019).

Romy menjelaskan makanan beku ini juga dapat menjadi solusi praktis bagi yang tidak mahir memasak, malas memasak, atau kangen makanan Indonesia saat di luar negeri.

Makanan ini terbilang praktis, hanya perlu dihangatkan selama tiga menit di microwave, atau dengan metode penghangat lain yakni dikukus selama 12 menit, direbus selama delapan menit, dan metode tumis.

"Laukita ini tidak menggunakan bahan pengawet, karena diproses sampai kedap udara. Tahan selama enam bulan jika disimpan di freezer di bawah suhu 18 derajat celcius. Untuk di luar kulkas bertahan selama delapan jam," jelas Romy.

Dari pengalaman KompasTravel, cara penyajian Laukita memang sangat mudah. Hanya perlu membuka kemasan karton, lantas memasukan kemasan atau wadah Laukita langsung ke microwave. Romy menyebutkan wadah Laukita sangat aman untuk dihangatkan, tetapi hanya untuk sekali proses.

Laukita, makanan beku dengan cita rasa khas Indonesia.Kompas.com/Silvita Agmasari Laukita, makanan beku dengan cita rasa khas Indonesia.
Setelah tiga menit, makanan akan hangat dan dapat disantap langsung bersama nasi putih hangat. Meskipun makanan beku ternyata bumbu makanan Laukita terbilang banyak dan medok.

Misalnya untuk cumi asin jontor yang disajikan adalah daging cumi potong dengan sambal jeruk super pedas. Tiap sambal ini juga punya cita rasa berbeda, misalnya sambal oseng mercon dan cakalang mercon yang KompasTravel jajal.

Ada juga hidangan jeroan seperti bistik lidah dan rendang paru yang sungguh empuk. Tidak ada bau khas jeroan, yang membuktikan proses masak yang benar. Satu porsi Laukita dapat disantap oleh dua orang.

Sampai saat ini Laukita dijual di agen-agen penjual, e commerce JD.ID, dan supermarket kelas atas.

"Tujuan kami menjual di agen karena kami ingin memberi kesempatan kerja untuk masyarakat. Jadi bisa membantu mendapat penghasilan lebih," jelas Romy.

Rata-rata Agen Laukita menjual lewat online. Harga pasaran sendiri untuk lauk Laukita dijual mulai dari Rp 58.000 untuk lauk ayam.

Rencananya Laukita yang sudah mendapat sertifikat Halal dari MUI akan menambah varian rasa dan memasarkan di mesin otomatis yang ditempatkan di mal dan kantor.

Laukita juga sedang berencana mengemas hidangan dalam porsi yang lebih kecil untuk dijual kepada restoran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com