KOMPAS.com - Bertemu dengan calo adalah salah satu hal yang menyebalkan. Pengalaman bertemu calo pernah saya alami pada 2015 silam kala mencari bus di terminal Pulo Gadung.
Ketika itu saya ditarik-tarik dan diikuti oleh sekitar 10 orang calo, hingga terjadi adegan adu mulut selama beberapa waktu.
Karena saat itu hari sudah sangat malam, tiket kereta sudah habis, sementara keesokan hari harus sudah tiba di tujuan, pada akhirnya saya terpaksa menuruti salah satu calo.
Apesnya, harga tiket yang ditawarkan terlampau mahal untuk kualitas yang ternyata jauh dari apa yang dikatakan si calo. Lebih parah lagi, bus yang saya naiki tiba di tujuan 10 jam lebih lambat dari seharusnya dan harus melalui 1 kali dioper ke bus lain yang berbeda jauh.
Lain waktu, saya pernah bertemu dengan calo di pelabuhan Bakauheni 2018 silam. Meski tidak sampai terjadi adegan tarik menarik, teteapi tetap saja bertemu calo menyisakan sedikit perasaan trauma.
Gangguan calo semestinya bukan sesuatu yang perlu ditakuti. Hal ini bisa diminimalisir dan bukan halangan untuk tetap menggunakan transportasi umum utamanya bus maupun kapal.
Apalagi, saat ini sudah banyak perbaikan-perbaikan yang diupayakan pemerintah untuk meminimalisir keberadaan para calo.
Tapi tetap saja, upaya meminimalisir gangguan calo perlu juga diupayakan oleh diri sendiri. Nah, berikut saya mencoba berbagi tips berdasarkan pengalaman penulis, agar kamu aman dari gangguan calo saat mudik lebaran nanti.
Berpakaianlah sewajarnya. Hal ini supaya kamu tidak terlihat seperti seorang pendatang dan terhindar dari berbagai tindak kejahatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.