Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liburan Sambil Belajar, Kunjungi 5 Obyek Wisata Sejarah di Serang

Kompas.com - 02/06/2019, 08:01 WIB
Rifqi Aufal Sutisna,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

 SERANG, KOMPAS.com - Kabupaten Serang di Provinsi Banten identik dengan keindahan Pantai Anyer yang tersohor. Pantai tersebut menjadi daya tarik wisatawan ketika berlibur untuk menikmati ombak laut seraya melihat kemegahan Gunung Anak Krakatau di tengah laut.

Namun, Kabupaten Serang nyatanya memiliki sejumlah obyek wisata bersejarah yang patut dikunjungi ketika libur lebaran sekaligus belajar, ataupun saat momen mudik bersama keluarga di kampung halaman sekitaran Banten.

Berikut KompasTravel menghimpun 5 destinasi wisata sejarah pilihan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) di Kabupaten Serang:

1. Keraton Kaibon

Anak-anak bermain bola di atas sisa reruntuhan Keraton Kaibon di Serang, Banten, Minggu (25/12/2011). Keraton seluas lebih kurang 2 hektar itu dibangun pada 1815 sebagai tempat tinggal Ratu Aisyah, ibu Sultan Muhammad Rafiuddin (sultan terakhir Kerajaan Banten) yang menjabat sebagai pemimpin pemerintahan karena putranya masih berusia lima tahun. KOMPAS/AGUS SUSANTO Anak-anak bermain bola di atas sisa reruntuhan Keraton Kaibon di Serang, Banten, Minggu (25/12/2011). Keraton seluas lebih kurang 2 hektar itu dibangun pada 1815 sebagai tempat tinggal Ratu Aisyah, ibu Sultan Muhammad Rafiuddin (sultan terakhir Kerajaan Banten) yang menjabat sebagai pemimpin pemerintahan karena putranya masih berusia lima tahun.

Mulai dibangun pada tahun 1815, keraton ini merupakan keraton tertua kedua di Banten setelah Keraton Surosowan yang notabene merupakan pusat pemerintahan kala itu.

Bagian depan keraton dibatasi gerbang yang memiliki 5 pintu, memiliki makna jumlah salat dalam satu hari yang dilakukan umat muslim. Sementara di ruang utama, ada kamar tidur kembang kerajaan, yakni Ratu Aisyah.

Keraton yang memiliki luas sekitar 4 hektar ini terletak di Kasunyatan, Serang City, Banten. Buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB.

2. Keraton Surosowan

Bangunan keraton diperkirakan dibangun antara tahun 1526 sampai 1570 saat masa Pemerintahan Sultan Banten perdana, yakni Sultan Maulana Hasanuddin.

Keraton Surosowan berfungsi sebagai tempat tinggal sultan beserta keluarga dan pengikutnya pada masanya. Keraton ini juga menjadi pusat kerajaan dalam menjalankan pemerintahan Kerajaan Banten.

Letak keraton berada di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kawasan Banten Lama, tepatnya berada di 14 km ke utara dari Kota Serang.

3. Wisata Kapal Bosok

Wisatawan biasanya mengunjungi destinasi satu ini untuk berfoto ria dengan latar belakang kompleks bangunan masjid yang menyerupai kapal laut.

Kendati demikian, di sini Kamu juga bisa mempelajari sejarah dari makam Ki Angga Derpa yang konon memiliki ilmu sakti pada zaman Kesultanan Banten.

Letaknya berada di Curungmanis, Curug, Kota Serang, Kabupaten Banten dengan jarak tempuh sekitar 17 km jika berangkat dari pusat Kota Serang.

4. Benteng Spellwijk

Benteng Spellwijk.MAX AGUNG PRIBADI Benteng Spellwijk.

Pada masa kolonial Belanda tahun 1682, benteng ini merupakan pusat perdagangan rempah di Indonesia sekaligus menjadi penanda berakhirnya era kejayaan kesultanan di wilayah Banten dan sekitarnya.

Benteng ini memiliki bastion dan sebuah menara pengintai yang di dalamnya terdapat ruangan yang dulunya penuh dengan stok mesiu, dan ada juga ruang khusus untuk menyimpan persediaan senjata.

Benteng Spelwijk terletak di Jalan Bio Banten nomor 42 Kasemen, Kecamatan Serang, Kota SerangKasemen, Provinsi Banten.

5. Museum Negeri Kebantenan

Selain bisa melihat sekaligus mempelajari berbagai peninggalan dan prasasti asal Provinsi Banten, di sini Kamu juga bisa melihat teknologi canggih seperti atraksi hologram yang modern.

Terlebih tiket masuk museum ini gratis untuk semua orang, buka mulai pukul 08.00 sampai sore pukul 16.00 WIB setiap hari kecuali pada tanggal merah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com