Supaya lebih menarik, lanjut Gubernur Kalbar, festival ini didokumentasikan dalam bentuk video promosi untuk disosialisasikan dan dipromosikan melalui media sosial maupun youtube.
"Narasinya harus dikemas secara menarik, visualnya juga harus bagus, lengkap dengan suara dentuman meriam beserta narasi sejarahnya sehingga orang tertarik berkunjung ke Pontianak," tutur Sutarmidji.
Ketua Forum Komunikasi Meriam Karbit Seni dan Budaya Pontianak, Fazri Udin menjelaskan, tahun ini festival dimeriahkan sebanyak 38 kelompok meriam, dengan jumlah keseluruhan 212 meriam karbit.
Dari 38 kelompok, yang berhak ikut festival hanya 29 kelompok, sedangkan 9 kelompok lainnya tidak ikut serta dalam lomba karena tidak memenuhi kriteria lantaran menggunakan meriam berbahan dasar besi.
"Meriam besi tidak boleh ikut dalam lomba atau festival, mereka hanya meramaikan saja," imbuhnya.
Fazri menerangkan, 9 kelompok yang tidak ikut serta dalam festival, jumlah keseluruhan meriam yang dimiliki sebanyak 48 meriam karbit. Sedangkan 29 kelompok peserta festival, jumlah meriam keseluruhannya 164 meriam karbit.
"Jadi ada dua kriteria, yakni meriam yang diikutsertakan adalah meriam kayu dan tiap kelompok yang ikut serta jumlahnya minimal lima buah meriam," katanya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.