Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelesir ke Kojadoi di Maumere, Pulau Mungil dengan Sejuta Pesona

Kompas.com - 07/06/2019, 12:18 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Senin (3/6/2019), seorang pemandu lokal di Maumere bernama Chen Chabarezy mengajak saya untuk berkelana ke Kojadoi, salah satu pulau mungil di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.

Pagi itu, ia hendak membawa 3 wisatawan asal Jakarta yang ingin melihat pesona alam Pulau Kojadoi.

Pukul 08.45 kami bertolak dari kota Maumere menuju pelabuhan Nangahale, Kecamatan Talibura dengan mobil pick-up.

Pukul 09.20, kami pun tiba di Pelabuhan Kewapante. Tiba di pelabuhan, kami langsung memindahkan perlengkapan diving dan snorkeling dari mobil ke kapal penumpang yang sudah siap bertolak menuju Pulau Kojadoi.

Baca juga: Jembatan dan Bukit Batu, yang Unik dari Pulau Kojadoi di Maumere

Semua perlengkapan selesai dimasukkan ke kapal, kami pun segera bergegas dari pelabuhan Nangahale.

"Ada 3 tamu dari Jakarta mau melihat pesona Kojadoi. Mungkin juga sebentar diving di Teluk Maumere ini makanya kita bawa dengan perlengkapan-perlengkapan ini," ungkap Chen Chabarezy saat berbincang dengan Kompas.com dalam kapal motor yang kami tumpangi.

Sekitar 1 jam 30 menit kami mengarungi ombak di Teluk Maumere. Pukul 10.51 akhirnya kami tiba di pelabuhan Malino, Pulau Kojadoi.

Baca juga: Penginapan di Maumere Ini Cocok untuk Para Backpacker

Kami turun dari kapal, langsung disambut beberapa warga Pulau Kojadoi dengan ucapan selamat datang sembari tersenyum. Sebelum masuk pulau, kami terlebih dahulu berswafoto di depan pelabuhan.

Setelah ambil gambar, kami pun masuk ke Pulau Kojadoi. Target utamanya adalah bukit batu yang ada di tengah Pulau Kojadi dan jembatan batu yang menghubungkan Kojadoi dengan Pulau Besar yang panjangnya sekitar 800 meter.

Para wisatawan berswafoto di bukit dan jembatan batu di Pulau Kojadoi, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Senin (3/6/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para wisatawan berswafoto di bukit dan jembatan batu di Pulau Kojadoi, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Senin (3/6/2019).
Sebelum naik ke bukit batu, kami menyusuri lorong rumah-rumah warga dan menyaksikan rutinitas mereka.

Ada warga yang lagi menenun, tumbuk kopi, mengurus kapal, dan ada yang sedang asyik santai di serambi rumah. Senyum ramah warga menyambut kedatangan kami.

Kemudian, kami pun naik ke puncak bukit batu yang tingginya sekitar 100 meter dari rumah penduduk. Di atas bukit itu, 3 wisatawan yang baru pertama menginjakkan kaki langsung mengungkapkan kekagumannya menyaksikan pesona Kojadoi yang begitu menakjubkan.

Mereka berswafoto ria dengan berbagai macam gaya dengan latar hamparan laut yang luas. Sungguh membuat mereka decak kagum.

Dari puncak bukit batu terhampar pesona yang menakjubkan mata. Jembatan batu terlihat meliuk indah di tengah laut, rumah-rumah warga tampak tersusun rapi, dan hamparan laut biru membentang luas. Mata pun enggan berkedip.

Uniknya, di atas bukit batu itu masih ada beberapa pohon yang tumbuh besar. Sehingga udaranya cukup sejuk dan menyegarkan.

Sekitar 30 menit lama kami bersantai di atas bukit batu. Selanjutnya kami turun menyaksikan langsung jembatan batu yang menghubungkan Pulau Kojadoi dengan Pulau Besar.

Di tengah jembatan batu itu, kami bergantian selfie. Air laut memang lagi surut. Sehingga jembatan batu sangat terlihat jelas. Secara bergantian kami berswafoto untuk mengabadikan moment spesial itu.

Berada di jembatan batu itu memang seolah-olah sedang berdiri di atas air laut. Tak ada kebisingan, selain dersik ombak. Itulah yang membuat pengunjung betah ada Kojadoi itu.

Para wisatawan berswafoto di bukit dan jembatan batu di Pulau Kojadoi, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Senin (3/6/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para wisatawan berswafoto di bukit dan jembatan batu di Pulau Kojadoi, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Senin (3/6/2019).
Jembatan batu yang meliuk indah membelah laut itulah yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan. Karena pesonanya, hampir semua wisawatan yang berkunjung enggan beranjak dari pulau mungil nan eksotik itu.

"Ini luar biasa sekali. Sungguh indah pesona Kojadoi ini. Spot wisata ini cantik sekali. Ternyata pilihan saya datang ke sini tidak salah," ungkap Icha Chuy, salah seorang wisatawan usai swafoto di bukit dan jembatan batu kepada Kompas.com.

Ia mengungkapkan, dirinya mengetahui Pulau Kojadoi atas rekomendasi dari teman.

"Saya diberi tahu teman tentang Kojadoi ini. Makanya libur lebaran kali ini saya berkunjung ke sini. Ternyata tidak sia-sia. Keindahan Kojadoi sangat menakjubkan," ungkapnya.

Ia pun mengajak seluruh masyarakat di Indonesia dan dunia agar bisa datang mengunjungi Maumere khususnya Pulau Kojadoi.

"Tidak perlu takut datang traveling sendiri ke Maumere. Di sini kita bisa menikmati banyak spot wisata indah dan menarik," ungkap Icha.

Wisatawan lain, Stephanie Eliazar, mengaku terpesona dengan keindahan alam Pulau Kojadoi.

Menurutnya, bukit batu, jembatan batu, dan hamparan laut menjadi ikon utama Pulau Kojadoi yang memantik para wisatawan untuk datang berkunjung.

"Kalau soal keindahan, yang pasti menakjubkan. Tetapi, yang perlu diperhatikan adalah sampah. Saya lihat tadi masih ada sampah yang beserakan. Kesadaran masyarakat terhadap sampah itu perlu ditingatkan. Itu saja yang perlu diperhatikan ke depan," ujar Stephanie.

Para wisatawan berswafoto di bukit dan jembatan batu di Pulau Kojadoi, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Senin (3/6/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Para wisatawan berswafoto di bukit dan jembatan batu di Pulau Kojadoi, Kabupaten Sikka, Flores, NTT, Senin (3/6/2019).
Karena terikat waktu, kami akhirnya bergegas dari Kojadoi melanjutkan perjalanan laut menuju Pulau Pangabatang.

Itulah sepenggal cerita dari Kojadoi, pulau mungil dengan sejuta pesona.

Bukit dan jembatan batu di Kojadoi akan selalu menjadi incaran wisatawan kala datang mengunjungi Maumere of Flores (MOF). Ingin melihat bukit dan jembatan batu di Pulau Kojadoi? Ayo datang ke Maumere...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com