Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meriahnya Kirab Gunungan Ketupat, Tradisi Syawalan Unik di Klaten

Kompas.com - 13/06/2019, 06:08 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com – Suasana Desa Krakitan pada Hari Rabu (12/06/2019) menjadi begitu ramai. Hal itu disebabkan oleh gelaran acara Grebeg Syawalan Kirab Gunungan Ketupat yang diadakan H+7 Lebaran.

Acara itu merupakan tradisi unik masyarakat Desa Krakitan, Kecamatan Bayat, Klaten, Jawa Tengah dalam menyambut bulan Syawal, usai bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri yang digelar setiap tahun.

Baca juga: Menyapa Gagahnya Puncak Gunung Merapi di Kali Talang, Klaten

Tahun 2019 ini, acara Kirab Gunungan Ketupat digelar di Bukit Sidoguro atau Bukit Turis sekitar pukul 09.00 WIB. Lokasi bukit ini tidak jauh dari obyek wisata andalan Kabupaten Klaten lainnya, yakni Waduk Rowo Jombor.

Venue acara Kirab Gunungan Ketupat berjarak sekitar delapan kilometer dari Kota Klaten dengan waktu tempuh kurang-lebih 20 menit sampai setengah jam.

Dihadiri Bupati dan pejabat pemerintah Kabupaten Klaten

Sebelum acara dimulai, ratusan orang sudah memadati kawasan Bukit Turis. Mereka sebagian besar merupakan masyarakat Desa Krakitan dan sekitarnya. Namun, banyak pula pengunjung dari luar Klaten yang turut hadir.

Selain dihadiri oleh ratusan pengunjung, acara Kirab Gunungan Ketupat ternyata juga dihadiri oleh Bupati Klaten, Sri Mulyani dan jajaran pejabat pemerintah Kabupaten Klaten lainnya.

Baca juga: Ide Ngabuburit: Menikmati Sore di Candi Plaosan Lor, Klaten

Dalam sambutannya, Bupati Sri Mulyani mengatakan jika acara Kirab Gununga Ketupat ini memiliki tujuan yang sangat baik. Tujuan pertama adalah memempererat tali silaturahim antarmasyarakat dan pemerintah Kabupaten Klaten dengan masyarakat.

Bupati Klaten, Sri Muyani saat Melakukan Sambutan pada Acara Kirab Gunungan Ketupat, Rabu (12/06/2019)Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Bupati Klaten, Sri Muyani saat Melakukan Sambutan pada Acara Kirab Gunungan Ketupat, Rabu (12/06/2019)

“Acara ini juga merupakan ajang promosi untuk pembangunan Kabupaten Klaten ke depan. Di Bukit Sidoguro pada tahun ini nanti kita akan bangun dengan sangat baik. Mohon doa restunya agar semua lancar agar Bukit Sidoguro ini akan lebih indah,” lanjut Sri Mulyani.

Tahun 2019 ini, total ada 20 gunungan ketupat yang dikirab pada acara Kirab Gunungan Ketupat ini. Selain itu dibagikan pula ketupat sayur sebanyak 1.000 porsi secara gratis kepada masyarakat.

Perebutkan gunungan ketupat

Sebanyak 20 gunungan ketupat terlebih dahulu dikirab dari bawah bukit dengan cara dipikul. Jalannya kirab juga unik karena diiringi oleh kesenian Jathilan dan beberapa tokoh wayang seperti Punakawan dan Anoman.

Gunungan ketupat kemudian dikumpulkan di Bukit Sidoguro. Selain berisi ketupat, gunungan juga berisi hasil bumi lain seperti sayuran dan buah. Nantinya isi gunungan akan diperebutkan oleh masyarakat yang berkumpul.

Tokoh Punakawan dalam Pewayangan Jawa yang ikut dalam acara Kirab Gunungan Ketupat di Klaten, Rabu (12/06/2019)/Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Tokoh Punakawan dalam Pewayangan Jawa yang ikut dalam acara Kirab Gunungan Ketupat di Klaten, Rabu (12/06/2019)/

Sebelum acara grebeg dimulai, Bupati Sri Mulyani terlebih dahulu berpesan jika tidak boleh ada isi gunungan yang dilempar. Menurut ibu bupati, memperlakukan makanan tidak boleh dilakuakan dengan cara melemparnya.

Baca juga: Klaten Kini Punya Taman Bunga Bernuansa Belanda

Usai sambutan Bupati Klaten, masyarakat yang berkumpul langsung menyerbu gunungan ketupat. Mulai anak-anak sampai dewasa, pria maupun wanita, semuanya berbondong-bondong berebut isi gunungan.

Masyarakat Antusias Berebut Isi Gunungan Ketupat dalam Acara Kirab Gunungan Ketupat di Klaten, Rabu (12/06/2019).Kompas.com/Anggara Wikan Prasetya Masyarakat Antusias Berebut Isi Gunungan Ketupat dalam Acara Kirab Gunungan Ketupat di Klaten, Rabu (12/06/2019).

Hanya dalam hitungan menit, gunungan yang tadinya penuh dengan berbagai makanan dan sayuran langsung habis. Hanya rangka gunungan saja yang tersisa. Meski harus berebut, masyarakat tetap bahagia dengan tradisi Grebeg Syawalan ini.

Bagi siapa pun yang melewatkan Kirab Gunungan Ketupat  tahun 2019 ini, acara serupa akan kembali digelar pada Bulan Syawal tahun 2020 atau 1441 Hijriyah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com