JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika ingin mengunjungi Monkey Forest di Ubud, Bali, sempat terbesit keraguan. Saya khawatir akan tingkah monyet-monyet di sana. Bukan rahasia kalau monyet di beberapa daerah wisata di Bali terbilang nakal, suka mengambil dan mengigit barang-barang milik wisatawan.
"Tidak apa, monyet di sana (Monkey Forest) baik-baik. Malah monyetnya suka anak kecil," kata teman saya yang sebelumnya mengunjungi Monkey Forest bersama anak balita.
Sampai akhirnya saya mengunjungi Monkey Forest, saya justru betah sampai menghabiskan waktu selama dua jam disana. Ternyata benar monyet di Monkey Forest Ubud sangat lucu dengan tingkah menggemaskan. Dengan syarat, wisatawan tidak menganggu monyet di sana.
Baca juga: Ubud dalam Proses Penilaian Destinasi Gastronomi Dunia UNWTO
Jika mampir ke Ubud rasanya sayang jika tidak mengunjungi Monkey Forest. Daerah wisata ini berada di Desa Padangtegal.
Hutan dengan luas 12,5 hektar ini sejak lama menjadi daerah penting bagi penduduk desa. Dianggap sakral, penopang ekomomi, lokasi konservasi, dan pendidikan alam. Monkey Forest menjadi rumah bagi 900 monyet dan 186 spesies tumbuhan.
Filosofi umat Hindu Bali yakni Ttri Hita Karana, yakni harmonisasi manusia, alam, dan Tuhan sangat terasa di Monkey Forest.
Di beberapa sudut hutan terdapat pura, tempat umat Hindu Bali mengadakan upacara dan sembahyang, sehingga tidak boleh dimasuki sembarang orang. Sedangkan hutan ini juga terbilang penting sebagai pusat konservasi dan studi akan perilaku monyet Bali.
Suasana tenang, dikelilingi pohon-pohon besar yang memberi suhu sejuk menjadi keunggulan di Monkey Forest. Hati juga semakin terhibur melihat monyet-monyet yang bersosialisasi dengan kelompoknya.
Dalam satu kesempatan, saya melihat wisatawan asing yang duduk bersama anaknya dihampiri monyet. Si monyet naik ke atas kepala sang anak lalu ke ibu. Tampak menggemaskan dan diam saat diajak berfoto.
Saat ini monyet-monyet di Monkey Forest Ubud semakin tenar dengan Monkey Selfie. Foto seakan monyet selfie bersama pengunjung ini berawal dari I Nyoman Surata yang tidak sengaja memotret pengunjung sambil memegang pisang. Berakhir si monyet mengangkat tangan mengambil pisang, seolah sedang memegang kamera.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.