Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Kemenpar Ajak Warga Sekitar Danau Toba Tingkatkan Layanan Pariwisata

Kompas.com - 14/06/2019, 12:57 WIB
Hotria Mariana,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

"Wisatawan yang menginap di hotel itu berbeda dengan yang menginap di homestay. Bila di hotel wisatawan ingin privasi dan dilayani, wisatawan menginap di homestay ingin berbaur dengan masyarakat sehingga kebersihan menjadi sangat penting," ujar Lokot.

Bukan hanya lingkungan homestay saja, ia meminta masyarakat memperhatikan kebersihan danau dan sekitarnya, sehingga wisatawan bisa menikmati Danau Toba dengan puas.

"Contohnya keberadaan keramba ikan. Itu sebaiknya dipindahkan ke lokasi danau yang tidak didatangi wisatawan. Sampah-sampah di sekitar Danau juga harus selalu dibersihkan," ujar dia.

Wisatawan yang menginap di homestay ingin mengetahui kearifan lokal dan cerita-cerita (storytelling) masyarakat sekitar, baik itu budaya maupun kuliner.

"Di Silalahi ini, bisa dibuatkan storytelling tentang sejarah asal nama Silalahisabungan, mengapa namanya Tao Silalahi, dll. Sementara, untuk makanan khas yang bisa ditonjolkan yaitu Mangga Silalahi," ujar dia.

Sekadar informasi, Mangga Silalahi dapat langsung dikonsumsi bersamaan dengan kulitnya yang konon memiliki banyak khasiat untuk kesehatan.

Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Dairi, Marulak Situmorang mengapresiasi bantuan dari Kemenpar tersebut.

Menurut dia, program Kemenpar itu memang sangat dibutuhkan pelaku homestay di Desa Silalahi.

"Kegiatan usaha homestay di sini memang belum lama, sehingga masih dibutuhkan banyak bimbingan. Terima kasih banyak kepada Kemenpar yang tak bosan-bosannya memberikan arahan dan bantuan kepada pelaku homestay." ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya mengatakan, homestay menjadi perhatian Kemenpar.

Arief menambahkan, pariwisata sekitar Danau Toba semakin tumbuh ke arah yang lebih baik, sehingga ia berharap para pelaku homestay dapat mengakses modal Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor pariwisata karena ada banyak value yang diperoleh masyarakat.

"Kami juga tetap memperhatikan homestay-homestay yang ada di sekitar Danau Toba. Sebab, kawasan destinasi ini terus tumbuh dengan pergerakan wisatawan sangat kompetitif. Aspek amenitas harus dikuatkan.” kata Arief Yahya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com