KOMPAS.com – Baru-baru ini jagad dunia maya dihebohkan dengan sebuah foto yang diunggah di akun instagram @shanghai.explore. Pasalnya, akun yang telah memiliki lebih dari 17.000 pengikut tersebut mengunggah foto gapura masuk menuju Ampung Ketandan yang berada di kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Namun yang membuat heboh, dalam unggahannya akun tersebut menuliskan keterangan “Peaceful days in Shanghai”.
Lalu seberapa miripnya Kampung Ketandan dengan Shanghai di China?
Kental dengan nuansa Tionghoa
Nuansa Tionghoa di Kampung Ketandan akan sangat terasa, bahkan sejak kamu menginjakkan kaki di depan gapura utama. Beragam arsitektur dirancang sedemikian rupa dengan dominasi warna merah yang akan membuat kamu seolah-olah berada di Shanghai, China.
Nuansa Thionghoa akan semakin terasa saat Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) digelar. Festival ini digelar setiap tahun untuk memperingati perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh.
Baca juga: Menjelajahi Suasana Khas Tionghoa di Kampoeng Ketandan
Salah satu yang istimewa dari festival ini adalah suguhan berbagai macam atraksi budaya dan bazar kuliner yang dilaksanakan di kampung pecinan Ke Tan Than Chuen atau biasa disebut Kampung Ketandan ini.
Selama rangkaian kegiatan dalam sepekan, para pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai macam agenda kegiatan setiap harinya. Selama perayaan, Kampung Ketandan disulap dengan pernak-pernik perayaan Imlek. Sangat cantik!
Kuliner dan budaya khas Tionghoa
Saat festival digelar, sejak memasuki Gapura Kampung Ketandan, kamu akan dimanjakan dengan stand makanan yang berjajar di tepi jalan. Tentu saja, banyak penjaja menawarkan makanan khas masyarakat Tionghoa seperti lontong cap go meh.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.