Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamu Tahu Soka Papak? Ini Tarian untuk Menyambut Tamu di Sikka Flores

Kompas.com - 15/06/2019, 18:40 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Ia mengatakan, tarian penyambutan atau Soka Papak itu memang merupakan tarian massal yang dibawakan oleh orang-orang pilihan untuk mengawal tamu-tamu agung.

"Tarian soka papak ini dilakoni lebih dari belasan orang. Harus massal. Disebut massal karena jumlahnya tidak tentu. Kalau massal berarti dalam jumlah banyak," kata Cletus.

Ia menuturkan, tidak ada durasi waktu dalam tarian Soka Papak. Di mana tamu disambut, di mana tempat tamu masuk gedung atau panggung, di situ tarian itu selesai.

Dalam tarian itu ada satu pria yang memimpin dan mengatur gerak gerik penari. Yang memimpin itu disebut komandan.

"Dia yang mengatur jalannya tarian. Dia yang membuat aba-aba untuk memulai dan berhentinya tarian ini," katanya.

Sementara itu, alat musik yang digunakan untuk mengiringi tarian Soka Papak itu adalah Gong Waning (alat musik tradisional Sikka).

Ia mengatakan, sejak tahun 1990-an sanggarnya memainkan tarian Soka Papak. Sejak adanya sanggar, selalu diminta pemerintah, swasta, gereja, dan masyarakat untuk memeriahkan acara yang digelar.

Sementara itu, Kabag Humas dan Protokol Setda Sikka, Even Edomeko mengapresiasi sanggar Doka Tawa Tana yang melestarikan tarian Soka Papak.

Tarian Soka Papak digelar saat menyambut Bupati dan Wakil Bupati Sikka, Fransiskus Roberti Diogo dan Romanus Woga di Pelabuhan Kewapante Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (4/6/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Tarian Soka Papak digelar saat menyambut Bupati dan Wakil Bupati Sikka, Fransiskus Roberti Diogo dan Romanus Woga di Pelabuhan Kewapante Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (4/6/2019).
Menurutnya, tarian Soka Papak merupakan warisan leluhur Kabupaten Sikka yang harus dipertahankan eksistensinya.

Ia berharap kaum muda sebagai generasi penerus Kabupaten Sikka bisa mempelajari tarian Soka Papak.

"Tujuannya adalah agar warisan ini tidak hilang ditelan zaman. Saya sendiri sudah memakai tarian ini saat upacara pernikahan adik. Itu bagian dari apresiasi terhadap budaya daerah kita," ujar Even.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com