KOMPAS.com - Saat KompasTravel mendapat undangan untuk menginap di Hotel Conrad Bali sepertinya sulit ditolak. Siapa mampu menolak ajakan menginap di Bali, apalagi di hotel yang berada di kawasan Tanjung Benoa.
Kamis (30/5/2019) malam pukul 20.15 Wita, saya mewakili KompasTravel tiba di Bandara Ngurah Rai setelah terbang dari Jakarta selama 1 jam 40 menit.
Keluar bandara, saya menoleh kiri-kanan ke deretan para penjemput dari hotel yang berdiri sambil membawa nama para tamu mereka.
"Aahh... itu ada pegawai Conrad Bali," bisik saya dalam hati.
Saya tidak menyapanya dari depan tetapi sengaja memutar dan menghampirinya dari belakang.
"Malam bli," kata saya sambil menepuk bahu laki-laki tersebut.
"Oh dari Kompas.com ya. Selamat datang di Bali. Mari saya antar ke mobil. Kopernya biar saya bawa," ajaknya.
Kami lantas berjalan kaki menuju tempat parkir. Bandara Ngurah Rai kini memiliki tempat parkir bertingkat berpenampilan kinclong. Ini paling tidak untuk menjawab masalah parkir yang selalu dikeluhkan penumpang, pengantar ataupun para penjemput tamu.
Sambil melihat-lihat penampilan bangunan parkir baru tersebut, tiba-tiba mobil jemputan tiba di depan saya. Tak perlu menunggu lama, mobil langsung meninggalkan Bandara Ngurah Rai melaju ke Conrad Bali melalui jalan tol Bali Mandara.
"Kita lewat tol, biar lebih singkat," kata pegawai Conrad.
Memasuki Tol Bali Mandara malam itu begitu lancar. Kelap-kelip lampu bangunan, lampu kapal, bahkan lampu pesawat yang siap-siap mendarat di Ngurah Rai menjadi pemandangan memukau.
Meski sudah malam, pemeriksaan oleh sekuriti hotel tetap berlaku. Mobil dibuka dan diperiksa petugas yang bersikap sopan.
Di lobi hotel telah menunggu Mashaning Purwitasari yang akrab disapa Aning. Dia adalah Marketing Communication Manager Conrad Bali.
"Selamat datang di Conrad Bali," kata Aning dengan ramah kepada KompasTravel.
Aning yang telah malang melintang di dunia perhotelan di "Pulau Seribu Pura" itu bertutur singkat seputar Conrad Bali. Pembicaraan berlangsung akrab diselingi canda tawa sehingga hampir tak terasa waktu menunjukkan pukul 22.15 Wita.
"Silakan santap malam di restoran kami. Kalau capek, bisa memesan dari kamar," saran Aning.
Kamar tipe Deluxe Ocean Front ini merupakan satu dari 85 kamar yang direnovasi Conrad Bali. Ruang tamu terlihat lebih lebar, furnitur kayu yang ditata apik membuat tamu nyaman menginap di kamar tersebut.
Bukalah pintu yang menghadap pantai. Brrrr... angin pantai Samudera Hindia akan menerpa wajah. Saya hirup dengan rileks. Merasakan udara pantai mengalir melalui hidung dan memenuhi paru-paru. Begitu pula desiran anginnya. Benar-benar terasa.
Selain memandang lautan biru dan pasir putih, saya juga akan dimanjakan dengan pemandangan kolam renang saat tatapan mata melihat ke depan.
Kalau kamu beruntung bisa mendapatkan kamar yang pintunya langsung kolam renang pasti luar biasa. Tentunya kamu akan siap-siap untuk byurr... berenang di kolam. Senangnya.
Kamar Deluxe Ocean Front dengan panorama Samudra Hindia ini sengaja disediakan Conrad Bali untuk KompasTravel guna merasakan bagaimana nyamannya beristirahat di kamar yang menghadap pantai dan kolam renang itu.