Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/06/2019, 10:15 WIB

KOMPAS.com – Taman Sari Salah satu tempat wisata ikonik di Yogyakarta. Bangunan bersejarah ini dibangun pada masa pemerintahan Hamengku Buwana I. Di tempat ini terdapat bagian-bagian taman yang menarik yang akan membuat foto semakin terlihat instagramable.

Meski demikian, ternyata setiap bagian tempat di Taman Sari bukan sekadar bangunan tanpa makna. Tetapi memiliki fungsi yang berbeda-beda. Berikut beberapa bagian bangunan Tamansari yang coba dirangkum Kompas Travel:

1. Gedhong Gapuro Hageng

Wisatawan berkunjung di kompleks wisata Taman Sari Yogyakarta, Jumat (9/11/2018). Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia secara kumulatif (Januari-September 2018) mencapai 11,93 juta kunjungan, atau naik 11,81 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2017 yang berjumlah 10,67 juta kunjungan.  ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO Wisatawan berkunjung di kompleks wisata Taman Sari Yogyakarta, Jumat (9/11/2018). Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia secara kumulatif (Januari-September 2018) mencapai 11,93 juta kunjungan, atau naik 11,81 persen dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada periode yang sama tahun 2017 yang berjumlah 10,67 juta kunjungan.

Ketika kita akan memasuki Taman Sari, kita akan mendapati gapura besar yang artistik. Bagian itu disebut Gedhong Gapura Hageng atau Gapura Agung. Dulunya gapura ini merupakan pintu gerbang utama Tamansari.

Merujuk dari situs resmi Kraton Jogja, gerbang ini berhiaskan relief burung dan bunga yang merupakan candra sengkala Lajering Kembang Sinesep Peksi. Sengkalan memet tersebut menunjuk tahun pembuatan Tamansari, tahun 1691 Jawa atau tahun 1765 Masehi.

Di balik gapura terdapat tangga yang menuju ke pelataran di atas gedhong. Dari pelataran ini bisa terlihat pemandangan di bawah gapura.

Pintu gerbang ini semula berhiaskan patung empat ekor naga yang ekornya saling melilit. Patung ini merupakan sengkalan memet yang berbunyi Catur Naga Rasa Tunggal, merujuk tahun 1684 Jawa sebagai tahun pendirian gapura tersebut.

2. Pasiraman Umbul Binangun

Kompleks Taman Sari Yogyakarta merupakan salah satu obyek wisata di sekitar area keraton yang dulunya merupakan tempat peristirahatan Sultan dan kerabat. KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Kompleks Taman Sari Yogyakarta merupakan salah satu obyek wisata di sekitar area keraton yang dulunya merupakan tempat peristirahatan Sultan dan kerabat.

Di Komplek Taman Sari terdapat bangunan yang khas yakni bagian kolam. Tempat tersebut dinamakan Pasiraman Umbul Binangun.

Di Komplek Pasiraman Umbul Binangun terdapat tiga kolam yaitu: Umbul Pamuncar, Umbul Panguras dan Umbul Kawitan yang digunakan untuk tempat mandi sultan dan keluarga.

Baca juga: Menelusuri Cerita Raja Mengintip Selir Mandi di Tamansari Jogja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+