Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelitian: Pergi ke Gunung dan Pantai Bisa Buat Lebih Sehat dan Bahagia

Kompas.com - 19/06/2019, 09:04 WIB
Anggara Wikan Prasetya,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

Sumber CNN Travel

KOMPAS.com – Untuk menjaga kesehatan, biasanya kita diimbau untuk makan, berolahraga, dan istirahat secara teratur. Namun, ternyata ada satu hal lagi yang ternyata baik untuk kesehatan.

Sebuah penelitian di Inggris baru-baru ini menemukan bahwa berwisata ke alam (hutan, gunung, taman, atau pantai) setidaknya dua jam per minggu ternyata memiliki dampak positif bagi kesehatan mental dan fisik.

Studi ini diterbitkan hari Kamis dalam jurnal Scientific Reports berdasarkan wawancara dengan sekitar 20.000 orang di Inggris mengenai interaksi mereka dengan alam pada pekan sebelumnya.

Baca juga: 6 Gunung di Jawa Tengah yang Cocok untuk Pendaki Pemula

Hasilnya di antara mereka yang hanya hanya sejenak atau malah sama sekali tidak berkunjung ke alam, setengahnya melaporkan jika kepuasan hidupnya rendah. Sementara empat di antaranya mengatakan jika kondisi kesehatannya buruk.

Selanjutnya bagi mereka yang menghabiskan minimal dua jam di alam, hanya satu dari tiga orang yang mengatakan jika tingkat kepuasan hidup mereka rendah. Bahkan hanya satu dari tujuh orang yang mengatakan jika kondisi kesehatannya buruk.

Hubungan yang kompleks

Dilansir dari CNN Travel, pemimpin penelitian, Mathew White dari University of Exeter Medical School mengatakan jika pihaknya terkejut karena temuan tersebut konsisten pada hampir semua kelompok yang diteliti.

Kelompok itu terdiri dari usia muda, tua, pria, wanita, penduduk kota, penduduk desa, mereka yang tinggal di lingkungan miskin, dan mereka yang tinggal di lingkungan kaya. Namun, kelompok terpenting adalah mereka yang memiliki penyakit bawaan atau disabilitas.

Wisatawan sedang menikmati suasana Air Terjun Jumog, KaranganyarKompas.com/Anggara Wikan Prasetya Wisatawan sedang menikmati suasana Air Terjun Jumog, Karanganyar
“Kami khawatir efek kami hanya karena orang lebih sehat yang mengunjungi alam. Namun, temuan ini memberi kesan jika orang-orang dengan penyakit bawaan yang menghabiskan waktu setidaknya dua jam di alam memiliki kondisi lebih baik,” ujar Mathew White.

Baca juga: “Hunting” Foto di Tempat Wisata, Simak 5 Tips Berikut

Ia melanjutkan jika tidak masalah apakah selama dua jam di alam itu merupakan satu perjalanan atau terbagi dalam beberapa sesi. Studi ini juga hanya mengukur lama waktu yang dihabiskan orang di alam luar rumah, bukan alam seperti taman rumah sendiri.

Lebih aktif saat di alam

Laporan studi juga menjelaskan jika seseorang biasanya akan lebih aktif saat berwisata ke alam. Temuan ini merupakan penjelasan masuk akal mengapa seseorang menjadi lebih sehat saat ke alam, bukan sekadar interaksi antara alam dengan manusia saja.

Namun, penelitian juga merujuk pada praktik shinrin-yoku Jepang yang menunjukkan jika berbagai manfaat fisiologis sudah dapat diperoleh, meski hanya duduk di alam.

Pesona Hutan Bambu Sagano.Shutterstock Pesona Hutan Bambu Sagano.
Sementara itu profesor psikologi dari University of British Columbia, Mark Holder mengatakan jika pengalaman di alam sepertinya meningkatkan kesehatan dan efeknya juga kuat.

Baca juga: Sebelum Kamu Mendaki Gunung, Persiapan Fisik Apa yang Harus Dilakukan?

Meski demikian, penelitian baru terbatas pada masyarakat yang tinggal di Inggris. Dibutuhkan penelitian lebih lanjut ke depannya untuk melihat apakah berwisata ke alam memiliki efek yang sama terhadap orang-orang di seluruh dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN Travel
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com