JAKARTA, KOMPAS.com – Saat ini keberadaan buah black sapote atau sawo hitam di Indonesia masih tergolong langka. Belum banyak petani yang membudadayakannya sehingga harga buah yang memiliki rasa mirip puding cokelat ini mencapai Rp 300.000 per kilogramnya.
Sejak sekitar 4 tahun yang lalu, tanaman black sapote mulai dibudidayakan di beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya di Wonogiri, Jawa Tengah.
Di Indonesia, buah asal Meksiko ini biasanya dikonsumsi secara langsung tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Namun ternyata di negara asalnya, selain dinikmati secara langsung, black sapote juga biasa diolah menjadi macam kudapan.
Baca juga: Masih Langka, Harga Black Sapote Rp 150.000 Per Buah
Dilansir dari situs stuff.co.nz, black sapote umumnya ditemukan di pedalaman dataran rendah Meksiko, Republik Dominika dan Kuba.
“Secara tradisional, buah ini digunakan sebagai hidangan penutup dengan cara menghilangkan bijinya kemudian dicampur dengan jeruk kemudian diblender dan dibuat menjadi jus. Setelah itu, krim vanila ditambahkan,” isi informasi dalam situs tersebut.
Black sapote juga biasanya diolah menjadi es krim dan digunakan sebagai pengganti cokelat dalam pembuatan milkishake.
Yang lebih unik, black sapote yang belum matang biasanya digunakan para nelayan sebagai racun ikan. Cara ini juga digunakan oleh nelayan di Filipina.
Tak hanya lezat, black sapote juga sangat bergizi. Di dalamnya terkandung vitamin C yang jumlahnya empat kali lebih tinggi dari jeruk. Tak hanya itu, black sapote juga dikenal sangat rendah lemak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.