Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Wisatawan Tentang Anjungan Foto ala Luar Negeri di Bali

Kompas.com - 21/06/2019, 15:06 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anjungan foto ala luar negeri di Bali kini mulai bermunculan. Umumnya anjungan foto ini menawarkan replikan banguanan ikonik ala luar ngeri yang berada di taman cantik. Memamerkan bunga-bunga khas Bali seperti bunga kasna dan gumitir.

Dua obyek wisata yang menawarkan anjungan foto ala luar negeri adalah Taman Jinja dan Taman Edelweis di Karangasem, Bali.

Anjungan foto ala luar negeri ini lantas menuai kontroversi di kalangan netizen, dengan alasan tidak mengapresiasi budaya asli Bali. Ada juga yang mendukung, menyebut anjungan foto ala luar negeri adalah kreativitas untuk mendatangkan wisatawan.

Baca juga: Anjungan Foto ala Luar Negeri di Bali Tuai Pro dan Kontra Netizen

KompasTravel mencoba bertanya ke wisatawan yang terdiri dari wisatawan lokal asli Bali dan wisatawan Jakarta yang gemar dan sering berkunjung ke Bali, mengenai obyek wisata anjungan luar negeri di Bali.

"Kalau menurut saya itu semua hanya kreativitas warga setempat untuk memanfaatkan lahan dan idenya agar orang mau datang dan menjadi pendapatan bagi desa. Hal yang kita tahu Desa Besakih objek wisatanya hanya Pura Besakih dan sangat sepi dan jauh dari sentuhan wisatawan lokal maupun asing. Dengan adanya Taman Jinja dan lain-lain yang sekarang bermunculan, semua hanya semata mata agar orang mau datang saja ke sini dan menjadi pemasukan bagi desa yang mengelola," kata wisatawan Putu Reza dihubungi KompasTravel, Kamis (20/6/2019).

Wisatawan berfoto di Taman Jinja Karangasem, Bali.Dok. Taman Jinja Bali Wisatawan berfoto di Taman Jinja Karangasem, Bali.

Menurut pantauan Putu Reza saat berkunjung ke Taman Jinja, 98 persen pengunjung adalah wisatawan asli Bali. Orang Bali sendiri menurutnya senang berwisata ke alam dengan sentuhan berbeda. Terutama jika harga masuk masih merakyat dan masih tetap berada di Bali.

Mirip dengan Putu Reza, ada Nih Luh Ayu Dessy Andari yang kebetulan desanya masih berada di kawasan Karangasem.

"Sekarang sedang pesat-pesatnya pariwisata di Karangasem. Kalau aku mendukung (obyek wisata anjungan luar negeri) karena ini sarana meningkatkan pariwisata di daerah selain di Badung. Soalnya selama ini masih timpang banget pariwisata di Badung dan daerah lain. Apalagi Karangasem yang notabenenya kabupaten paling miskin di Bali," jelas Ayu.

Baca juga: Taman Jinja, Setitik Jepang di Bali yang Penuh Kontroversi

Baik Dessy maupun Putu Reza mengatakan pariwisata punya dampak besar untuk perekonomian daerah dan membuka lowongan pekerjaan di Bali.

Sedangkan wisatawan asal Jakarta yang sering berkunjung ke Bali, Sella justru mengaku baru tahu ada obyek wisata seperti Taman Jinja atau Taman Edelweis di Karangasem.

"Mau kok ke sana, tetapi dengan catatan akses menuju ke sananya mudah," kata Sella.

Baca juga: Taman Jinja Bali Jadi Perdebatan Netizen, Ini Kata Pengelola dan Asita

Beda dengan Sella, wisatawan asal Jakarta Yessu Lorenza mengatakan tidak tertarik berkunjung ke Taman Jinja, lantaran lebih suka sisi alami Bali dan anjungan foto ala luar negeri dinilai tidak sesuai dengan Bali.

Terakhir Putu Reza mengatakan di Bali ada banyak sekali pilihan obyek wisata yang layak untuk dijadikan spot foto.

"Saya rasa jika tidak suka dengan yang baru baru (anjugan foto ala luar negeri), bisa pilih obyek wisata yang disuka. Saya yakin mereka juga tidak akan kehabisan ide mau berkunjung ke mana. Saya saja yang hidup di Bali masih belum bisa mengunjungi semua tempat wisata di Bali," kata Putu Reza.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com