Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal Usul Nama Daerah di Jakarta, dari Cideng sampai Kuningan

Kompas.com - 22/06/2019, 07:07 WIB
Silvita Agmasari,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

5. Kebon Sirih

Dahulu merupakan kebon sirih milik seorang tuan tanah Belanda. Namun daerah sekitar tersebut dimiliki pemerintah Batavia dan dibangun kawasan pemukiman sehingga kebun sirih akhirnya ikut tergusur diganti pemukiman.

6. Karet Tengsin

Daerah ini dahulu dimiliki oleh konglomerat Tionghoa bernama Tang Teng Sien. Oleh penduduk setempat konglomerat tersebut dipanggil Tengsin.

Ketika Jalan Karet (sekarang Jalan KH Mas Mansur) diperlebar, rumah besar peninggalan Tang Teng Sien dibongkar. Penduduk di Karet Tengsin juga semakin sedikit, digantikan gedung gedung tinggi.

7. Kampung Bali

Kawasan tersebut dahulu menjadi konsentrasi pemukiman orang Bali pada zaman VOC. Seperti diketahui VOC membagi pemukiman berdasarkan etnisnya dan masih menjadi nama jalan atau kawasan sampai saat ini. Misalnya Kampung Ambon, Kampung Banda, Kampung Bugis, dan lain lain.

8. Jalan Budi Kemuliaan

Dahulu dinamakan Gang Scott, karena pada abad 19 kawasan tersebut milik Robert Scott asal Inggris. Rumahnya berada di pojok timur Jalan Budi Kemuliaan. Gang ini pernah berubah nama jadi Scottweg. Kini di Jalan Budi Kemuliaan terdapat Rumah Sakit Bersalin Budi Kemuliaan.

9. Jalan Penjernihan

Disebut demikian karena jalan tersebut dibuat untuk jalan menuju proyek penjernihan air minum.

10. Jalan Sabeni

Dahulu nama jalan kecil di kawasan Kebon Pala ini disebut Gang Kubur Lama. Lantaran terdapat komplek pemakaman umum yang sudah tidak digunakan lagi.

Sejak 1975 kuburan di pemakaman dibongkar dan dipindahkan ke Jeruk Purut. Di area bekas pemakaman berdiri gedung SD, pasar umum, dan pasar kambing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com