5. Tukang obat
"Ngomong lu jago kayak tukang obat," kalimat celaan itu terkenal di kalangan warga Jakarta dahulu. Bukan tanpa alasan, sebab dahulu di Jakarta ada banyak tukang obat yang menjual obat untuk berbagai khasiat.
Biasanya mereka berjualan obat di daerah Pasar Tanah Abang, Pasar Karet, atau Jalan Sudirman. Cara berjualan obatnya terbilang seru, ada atraksi dari sulap sampai akrobat. Biasanya mereka akan meminta kesediaan penonton untuk menjadi kelinci percobaan saat atraksi, meskipun banyak yang skeptis penonton tersebut sudah dibayar sebelumnya.
Obat yang dijual rata-rata diklaim dari aneka potongan hewan dan tumbuhan yang dipercaya berkhasiat. Sekarang semakin banyak orang yang membeli obat pabrik yang pasti di apotek atau toko obat.
6. Afdruk (cetak film) dan tukang foto keliling
Zaman dahulu kamera adalah barang mewah. Untuk itu jasa tukang foto sangat dibutuhkan, apalagi untuk momen istimewa seperti pernikahan. Pada era 1950-an bahkan tercatat hanya ada dua studio foto, yakni di daerah Pasar Tanah Abang dan Pasar Karet. Keduanya dimiliki oleh Tionghoa. Sedangkan toko kamera hanya ada satu, yakni di Pasar Baru.
Jika ada yang ingin menikah biasanya diantar dahulu naik delman ke studio foto sebelum resepsi pernikahan. Pada akhir 1950-an mulai muncurl toko afdruk atau cetak film, orang hanya perlu membawa film foto mereka. Pada 1960-an, studio foto sudah bisa mencetak film.
7. Tukang ramal
Pada 1950-an sampai 1960-an melihat tukang ramal di jalan ternyata hal yang biasa. Tukang ramal bisa melihat dari berbagai medium, misal dari garis telapak tangan, tulisan atau tanda tangan, sampai tanggal lahir. Kini tukang ramal tak lagi menjajakan jasanya di jalanan umum seperti dahulu.
Sebenarnya masih banyak profesi yang hilang atau mulai sedikit di Jakarta. Contohnya tukang patri (solder) yang membawa lembaran kaleng disusun melambai untuk dibunyikan, tukang cukur keliling yang suka mangkal di bawah pohon, tukang reparasi atau mengisi kasur kapuk, tukang minyak tanah, dan berbagai profesi lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.