Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ingin Lihat Wajah Jakarta Tempo Dulu? Sambangi 5 Tempat Ini

Kompas.com - 23/06/2019, 21:10 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kemarin, 22 Juni 2019 Jakarta memperingati Hari Ulang Tahun (HUT)-nya yang ke-492. Saat ini Jakarta telah menjadi kota metropolitan yang sarat akan pembangunan yang masiv serta kecanggihan teknologi.

Namun wajah tempo dulu Jakarta tak begitu saja dibiarkan musnah. Ada sudut-sudut Jakarta yang masih dipertahankan kondisinya seperti puluhan tahun yang lalu. Di lokasi-lokasi ini kamu dapat belajar sejarah sekaligus menikmati ambience Batavia.

Berikut Kompas Travel merangkum daftar lima lokasi yang dapat kamu kunjungi untuk melihat wajah Jakarta tempo dulu.

Suasana Kawasan Wisata Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (8/6/2109)Walda Marison Suasana Kawasan Wisata Kota Tua, Jakarta Barat, Sabtu (8/6/2109)

1. Kota Tua, Jakarta Barat

Kawasan yangpatut kamu kunjungi adalah Kota Tua yang terletak di Tamansari, Jakarta Barat. Pada masa lalu kawasan ini merupakan pusat pemerintahan Batavia dengan sebutan Kota Lama Benedenstad.

Di kawasan Kota Tua Jakarta, kamu bisa mengunjungi beberapa gedung peninggalan Belanda yang sekarang dialihfungsikan menjadi museum. Seperti Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, Museum Bahari, dan Pelabuhan Sunda Kelapa. 

Tak hanya dapat menikmati arsitektur khas Belanda, di sini kamu dapat melakukan banyak aktifitas menarik, seperti berkeliling gang dengan sepeda onthel, membeli berbagai kuliner khas Betawi, hingga berfoto dengan latar bangunan-bangunan tua yang instagaramable.

Aksi para seniman Teater Koma dalam pementasan lakon berjudul Warisan yang merupakan produksi ke-149 di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017). Lakon Warisan bercerita tentang Panti Wredha yang menjadi kebanggan kota, dimana kaum tua dan terlantar ditampung di panti serta menyinggung soal korupsi dan utang.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Aksi para seniman Teater Koma dalam pementasan lakon berjudul Warisan yang merupakan produksi ke-149 di Gedung Kesenian Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (10/8/2017). Lakon Warisan bercerita tentang Panti Wredha yang menjadi kebanggan kota, dimana kaum tua dan terlantar ditampung di panti serta menyinggung soal korupsi dan utang.

2. Weltevreden, Jakarta Pusat

Wilayah Kawasan Weltervreden merujuk pada seluruh kawasan di Jakarta Pusat yang pusatnya ada di Menteng. Menurut sejarah, pusat pemerintahan Batavia yang sebelumnya terletak di Kota Tua dipindah ke wilayah ini karena alasan tata kota yang buruk dan merebaknya wabah penyakit di kota lama. 

Di Jakarta Pusat kamu bisa mengunjungi beberapa bangunan bersejarah seperti Gedung Kesenian Jakarta, Museum Kebangkitan Nasional, Rumah Raden Saleh, dan masih banyak lagi. 

Kondisi Stasiun Jatinegara pada Senin (15/4/2019).KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D Kondisi Stasiun Jatinegara pada Senin (15/4/2019).

3. Jatinegara, Jakarta Timur

Lokasi selanjutnya yang wajib kamu kunjungi adalah Jatinegara.  Mneurut sejarah, Jatinegara merupakan gerbang Benteng Belanda Meester Cornelis yang berfungsi untuk akses ke arah Buitenzorg, yang sekarang kita sebut sebagai Kota Bogor.

Beberapa peninggalan sejarah yang bisa kamu kunjungi salah satunya adalah Pasar Lama Jatinegara yang masih sering disebut sebagai Pasar Mester. Peninggalan lainnya adalah Stasiun Kereta Api Jatinegara masih berfungsi sampai saat ini, rumah langgam China, dan berbagai kelenteng. 

Rumah tua berumur lebih dari 200 tahun sisa-sisa peninggalan nenek moyang Kampung Tugu dengan ornamen betawi bercampur Portugis.KOMPAS.com/Muhammad Irzal Adiakurnia Rumah tua berumur lebih dari 200 tahun sisa-sisa peninggalan nenek moyang Kampung Tugu dengan ornamen betawi bercampur Portugis.

4. Kampung Tugu, Jakarta Utara

Bangsa Portugis juga pernah singgah ke Batavia dan meninggalkan jejak sejarah di Jakarta, tepatnya di Kampung Tugu. Kawasan ini dulu adalah pemukiman tawanan perang keturunan bangsa Portugis dari Malaka yang disentralisasi oleh Hindia Belanda. 

Masyarakat yang tinggal di daerah ini masih menjaga tradisi masa lalu, seperti tradisi rebo-rebo yang di adakan setiap 1 Januari. Tradisi ini dilakukan dengan main keroncong tugu dari rumah ke rumah dan makan di rumah terakhir.  Tradisi lainnya adalah budaya mandi-mandi. Kamu juga bisa mengunjungi Gereja Tugu.

Suasana di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2019).
KOMPAS.com/ERWIN HUTAPEA Suasana di Pasaraya Blok M, Jakarta Selatan, Senin (13/5/2019).

5. Blok M, Jakarta Selatan

Bermula dari keinginan Belanda untuk menghasilkan pusat pertumbuhan di selatan kota. Kawasan ini pun dirancang menjadi kota satelit pada tahun 1940. Kawasan ini disiapkan oleh Hindia Belanda sebagai kawasan pemukiman baru dengan nama Kebayoran Ilir.

Jalan Melawai di Blok M duhulu merupakan kawasan anak gaul Jakarta di era 1980 hingga 1990-an. Saat ini pun berbagai macam outlet yang menyediakan berbagai kebutuhan pribadi menjamur. Jadi berjalan-jalan di sekitar Blok M Jakarta Selatan tak akan membosankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com