Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/06/2019, 08:32 WIB
Nur Rohmi Aida,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Beberapa waktu sebelumnya, sempat ramai diperbincangkan di media sosial tentang kawasan Dieng yang mengalami fenomena embun beku.

Namun rupanya, tidak hanya Dieng ternyata kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) juga mengalaminya. Sejumlah titik di Gunung Bromo dan Semeru dilaporkan mengalami fenomena frost atau embun yang membeku.

Fenomena embun beku ini memang cukup menarik. Apabila kamu penasaran tentang embun beku yang terjadi di Bromo dan Semeru, yuk ketahui hal-hal berikut ini:

1. Fenomena Frost Kerap Terjadi Saat Masuk Musim Kemarau

Frost pertama kali terdeteksi di Ranupani pada 16 Juni. Cemoro Lawang dan Lautan Pasir terdeteksi pada 17 Juni, Sedangkan frost di kawasan Penanjakan terdeteksi pada 18 Juni.

Sebenarnya, fenomena frost bukan hal baru dan kerap terjadi saat memasuki musim kemarau. Hal ini seperti keterangan Kepala Sub Bagian Data Evaluasi Pelaporan dan Humas TNBTS, Sarif Hidayat 

"Fenomena tahunan musim kemarau seperti itu mas," katanya.

2. Fenomena Frost Penanda Suhu di Kawasan Itu Sedang Ekstrem

Frost atau embun upas menyerupai es muncul di sejumlah titik di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Hal itu disebabkan oleh cuaca yang sangat dingin, bahkan menyentuh 0 derajat celcius.

Suhu rata-rata di Ranupani saat terdeteksi munculnya frost 2-8 derajat celcius. Sementara di Cemoro Lawang dan Lautan Pasir yang terdeteksi pada 17 Juni. Suhu di kawasan itu berkisar pada 10 hingga 12 derajat celcius pada siang hari.

Di kawasan Penanjakan mencapai 5 hingga 10 derajat celcius, yang  bahkan saat malam hari bisa mencapai 0 derajat celcius.


3. Ada 3 Titik yang Alami Fenomena Frost

Sarif Hidayat mengatakan, frost muncul di kawasan Ranupani atau di jalur pendakian menuju Puncak Gunung Semeru, Cemoro Lawang Lautan Pasir Gunung Bromo dan kawasan Bukit Penanjakan.

4. Wisatawan Diimbau Berhati-Hati

Terkait fenomena frost Sarif Hidayat meminta wisatawan supaya mempersiapkan diri dengan pakaian hangat. Seperti jaket hingga sarung tangan.

Sarif juga meminta supaya wisatawan juga membekali diri dengan obat-obatan sesuai dengan kebutuhan pribadi.

"Kita mengimbau ke pengunjung agar pada cuaca dingin ini mengantisipasi kedinginan cuaca ekstrem dengan baju hangat yang memadai, jaket, sarung tangan, kupluk, topi, minuman dan makanan bahkan obat-obatan pribadi yang dibutuhkan fisik yang prima," katanya, Jumat (21/6/2019).

5. Diperkirakan Terjadi Juni-Agustus

Subur Hari Handoyo, Kepala Resort Tengger Laut Pasir, memperkirakan puncak fenomena frost pada bulan Agustus.

 "Setiap tahunnya pasti ada. Perkiraannya, bisa diantara bulan Juni-Agustus. Puncaknya biasanya Agustus. Kalau sekarang, embunnya masih tipis," katanya saat dikonfirmasi SURYA.co.id, Jumat (21/6/2019).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com