Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bajaj Online Digadang-gadang Jadi Atraksi Budaya Khas Ibu Kota

Kompas.com - 24/06/2019, 19:05 WIB
Sherly Puspita,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Siang tadi, Senin (24/6/2019) puluhan bajaj biru berjajar rapi di halaman Museum Bank Indonesia, Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat.

Hari ini bajaj-bajaj itu tampil tak seperti biasanya. Hiasan kembang kelapa kertas atau dalam bahasa Betawi disebut ‘kembang kelape’ warna-warni ditautkan di sisi kiri badan bajaj. Meriah sekali.

Yang membuat lebih spesial, hari ini Menteri Pariwisata RI Arif Yahya, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, dan Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jalarta Sigit Widjatmoko hadir dan memimpin acara konvoi si bajaj biru.

Bajaj lalu diajak berkeliling, menembus kepadatan lalu lintas Kota Tua.

Ridzki mengatakan, acara konvoi hari ini sebagai pertanda kerjasama pihaknya dengan Kementerian Pariwisata RI untuk menjadikan bajaj yang kini telah menjadi mitra perusahaan transportasi online Grab menjadi salah satu atraksi budaya khas Jakarta.

"Saya menangkap ide dari Pak Arif Yahya, Pak Menpar, untuk menangkap ini menjadi potensi pariwisata. Grab memang sudah menjalankan kerjasama, co-branding dengan Wonderful Indonesia. Kita manfaatkan ini karena kendaraan roda tiga ini seperti bajaj, ini memiliki atraksi-atraksi bagi turis," ujar Ridzky, Senin.

Baca juga: Inilah Bajaj, Taksi ala Sri Lanka

Ia mengatakan, hal ini juga untuk mengubah stigma masyarakat yang hanya menganggap bajaj sebagai transportasi kuno yang tak menarik lagi.

"Jadi bukan lagi untuk kendaraan tadi. Jadi sudah bergeser ini. Kalau dulu ibu-ibu bawa belanjaan banyak pakai bajaj, tapi sekarang yang menikmati ini pun adalah turis-turis yang ingin menikmati kendaraan super unik ini, khas Jakarta," lanjutnya.

Menurut Ridzki, dengan bergabungnya bajaj ke Grab, maka para turis akan lebih mudah memesan dan mendapatkan informasi pasti mengenai tarif yang harus mereka bayar.

Menteri Pariwisata RI Arif Yahya, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, dan Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jalarta Sigit Widjatmoko membuka acara konvoi bajaj online di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Senin (24/6/2019).Kompas.com/SHERLY PUSPITA Menteri Pariwisata RI Arif Yahya, President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata, dan Plt Kepala Dinas Perhubungan DKI Jalarta Sigit Widjatmoko membuka acara konvoi bajaj online di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, Senin (24/6/2019).

Dengan aplikasi pemesanan online, Ridzki juga berharap para pengemudi bajaj dapat menarik lebih banyak pelanggan.

"Saya harapkan ini dapat memajukan kendaraan yang tadinya dikatakan ketinggalan menjadi kendaraan yang hype yang diminati masyarakat untuk potensi pariwisatanta. Dan tentunya harapannya kita dapat membawa para pengendara-pengendara ini menuju area yang baru yaitu area pariwisata," tambahnya.

Baca juga: Ragam Moda Transportasi Jadul di Jakarta dari Masa ke Masa

Di kesempatan yang sama, Menpar Arief Yahya menyambut baik langkah Grab untuk menjadikan bajaj oline sebagai salah satu atraksi menarik khas Jakarta.

"Dan saya yakin Grab Bajaj akan menjadi daya tarik sendiri bagi para wisatawan. Jadi saya harapkan selain training oleh Grab untuk aplikasi grabnya, mungkin alangkah baiknya rekan-rekan memberikan training juga kepada para pengemudi grab ini untuk destinasi wisata," ujarnya.

"Jadi ada dua ilmu yang ada, jadi menjalankan aplikasi tetapi sekaligus juga memahami destinasi apa yang menarik di Jakarta," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com