Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengembangan Pariwisata Nagekeo Kinde-Nangadhero-Taka Bonerate (2)

Kompas.com - 26/06/2019, 08:21 WIB
Markus Makur,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

MBAY, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur sedang mengembangkan pariwisata di Pulau Kinde, Kawasan pesisir Desa Nangadhero yang terkoneksi dengan obyek wisata Taka Bonerate, Sulawesi Selatan.

Obyek wisata Taka Bonerate merupakan spot internasional yang selalu dikunjungi wisatawan asing dan Nusantara.

Melihat perkembangan kunjungan wisatawan asing dan Nusantara di Pulau Takabonerate yang terus meningkat dari tahun ke tahun, Pemkab Nagekeo menangkap peluang itu karena jalur laut dari Pulau Selayar, Taka Bonerate sangat dekat dengan bagian pesisir utara Kabupaten Nagekeo.

Baca juga: Ini Tradisi Etu, Tinju Adat Khas Nagekeo dan Ngada...

"Banyak nelayan di pesisir Utara dari Kabupaten Nagekeo berasal dari Pulau Selayar. Lalu lintas pelayaran dari Pulau Selayar, Taka Bonerate, Sulawesi Selatan sangat dekat dengan Pelabuhan Marapokot dan kawasan pemukiman di Desa Nangadhero dan Pulau Kinde serta Pulau Kota Jogho," kata Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Do kepada Kompas.com, Rabu, (19/6/2019).

Pantai Pasir Putih Pulau Kinde yang sangat menakjubkan di Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Kamis (20/6/2019). Tim Kementerian Pariwisata Republik Indonesia bersama Konsultan dari ITB melakukan kunjungan untuk pilot proyek Destinasi baru tingkat Nasional di Pulau Flores. KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Pantai Pasir Putih Pulau Kinde yang sangat menakjubkan di Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Kamis (20/6/2019). Tim Kementerian Pariwisata Republik Indonesia bersama Konsultan dari ITB melakukan kunjungan untuk pilot proyek Destinasi baru tingkat Nasional di Pulau Flores.
Bupati Johanes menjelaskan, nelayan dari Pulau Selayar pergi pulang ke Kabupaten Nagekeo sehingga peluang itu dikembangkan untuk menangkap peluang wisatawan mancanegara dan Nusantara berwisata di pesisir utara dari Kabupaten Nagekeo yang kini gencar dipromosikan melalui wisata bahari, menyelam, budaya dan alam.

Berawal dari Nagekeo Seafood Festival 2019

Komunitas Pemuda Bahari Desa Nangadhero menggelar Nagekeo Seafood Festival 2019 untuk menangkap peluang pariwisata yang masih tersembunyi di Kabuapaten Nagekeo.

Baca juga: Kapan Waktu Tepat Berlibur ke Kepulauan Selayar?

Selama satu minggu Komunitas Pemuda Bahari yang difasilitasi Pemkab Nagekeo dan Pemerintah Desa Nangadhero berhasil memperkenalkan makanan laut khas Nagekeo.

“Selama ini Pemkab Nagekeo belum gencar mempromosikan obyek wisata pantai dan pulau-pulau kecil di pesisir utara. Sejumlah obyek wisata masih tersembunyi. Belum banyak wisatawan yang berkunjung di sejumlah pantai pasir putih di kawasan pesisir utara Kabupaten Nagekeo. Kini Pemkab Nagekeo gencar mempromosikan dan mempublikasikan di berbagai media massa, baik, media sosial, instragram, serta media cetak dan online,” kata Johanes Don Bosco Do kepada Kompas.com, Jumat (21/6/2019).

Jembatan di Pulau Tinabo, Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.Asri/TN Taka Bonerate Jembatan di Pulau Tinabo, Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Memakai Konsultan Pariwisata

Bupati Nagekeo menjelaskan, untuk melakukan pemetaan dan survei potensi obyek wisata di Nagekeo, Pemkab Nagekeo memakai konsultan pariwisata. Kini seorang konsultan pariwisata itu sedang melaksanakan survei dan pemetaan potensi di bagian pesisir pantai utara dan selatan dari kabupaten tersebut.

Baca juga: Sehari Tanpa Piring Pabrik di Nagekeo Flores...

“Potensi pariwisata di Kabupaten Nagekeo sangat lengkap, baik alam, budaya, perkampungan adat, pegunungan api Ebulobo, wisata bakau, wisata persawahan garam, air terjun dan lain sebagainya. Namun, selama ini obyek wisata itu tidak ramai dikunjungi wisatawan mancanegara dan Nusantara,” jelasnya.

Konsultan Pengembangan Pariwisata Kabupaten Nagekeo, Chris Broto kepada Kompas.com di Mbay, Kamis (20/6/2019) menjelaskan untuk mengembangkan pariwisata yang sesuai dengan karakteristik Kabupaten Nagekeo, pihaknya terlebih dahulu melakukan survei dan pemetaan dalam rangka identifikasi, inventarisasi potensi menuju pengembangan pariwisata berkelanjutan atau Sustainable Tourism Development (STD).

Puncak Gunung Api Ebulobo di abadikan dari bagian Utara dari Pulau Flores, NTT, Kamis (20/6/2019). Pulau Flores kaya obyek wisata yang membutuhkan sentuhan promosi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo.KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Puncak Gunung Api Ebulobo di abadikan dari bagian Utara dari Pulau Flores, NTT, Kamis (20/6/2019). Pulau Flores kaya obyek wisata yang membutuhkan sentuhan promosi dari Pemerintah Daerah Kabupaten Nagekeo.
“Riset mengacu pada unsur STD terkait kekayaan Landscape, Authentic Hospitality Character, Heritage & Culture. Kabupaten Nagekeo mempunyai nilai yang cukup tinggi untuk menjadi kabupaten yang berorientasi pariwisata berkelanjutan,” katanya.

Broto menjelaskan, kondisi geografi dan topografi Kabupaten Nagekeo dengan karakter perbukitan savana, kawasan perairan utara dan selatan, penyebaran wilayah kampung adat yang tersebar terpola dalam suku-suku, maka untuk menjangkau destinasi dan cara menikmatinya menggunakan konsep Nomadic Tourism.

Menurutnya, cara ini cocok dengan wilayah yang terbatas secara aksesibilitas dan amenitas tetapi kuat secara konten atraksi budaya dan ritual adat.

Broto mengatakan, konsep Nomadic Tourism ideal karena dalam menikmati perjalanan wisata, tamu dapat berpindah-pindah dalam kurun waktu tertentu dengan variasi moda transportasi, amenitas yang beragam. Selanjutnya ada jalur perairan laut, yang sudah menjadi peta wisata marina dunia diantaranya Taka Bonerate dan Labuan Bajo.

Pantai Pasir Putih Pulau Kinde yang sangat menakjubkan di Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Kamis (20/6/2019). Tim Kementerian Pariwisata Republik Indonesia bersama Konsultan dari ITB melakukan kunjungan untuk pilot proyek Destinasi baru tingkat Nasional di Pulau Flores.KOMPAS.com/MARKUS MAKUR Pantai Pasir Putih Pulau Kinde yang sangat menakjubkan di Desa Tendakinde, Kecamatan Wolowae, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, Kamis (20/6/2019). Tim Kementerian Pariwisata Republik Indonesia bersama Konsultan dari ITB melakukan kunjungan untuk pilot proyek Destinasi baru tingkat Nasional di Pulau Flores.
“Dari latar belakang di atas, maka Nagekeo memiliki salah satu road maps-nya yaitu menyediakan destinasi wisata yang terintegrasi, kawasan Nomadic Tourism, dan elaborasi lintas daerah yang terkoneksi secara jalur wisata overland Pulau Flores yang sudah memiliki pasarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com