Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Liburan, Bujet Belanja Orang Indonesia Paling Kecil Se-Asia Pasifik, Mengapa?

Kompas.com - 26/06/2019, 21:07 WIB
Silvita Agmasari,
Sri Anindiati Nursastri

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei dari perusahaan penyedia teknologi untuk ekosistem travel, Amadeus, pada 2018 mengungkapkan bahwa bujet pengeluaran untuk berwisata orang Indonesia terbilang paling kecil jika dibandingkan negara-negara lain di Asia Pasifik (negara dengan kekuatan ekonomi yang lebih atau setara. Vietnam, Laos, Kamboja, Myanmar, Timor Leste tidak termasuk dalam daftar).

Jumlah pengeluaran untuk berwisata orang Indonesia pada 2018 mencapai 26 miliar dollar AS. Jika dibandingkan, jumlah pengeluaran orang Thailand untuk berwisata mencapai 27 miliar Dollar AS, Malaysia 30 miliar Dollar AS, dan Filipina 69 dollar AS).

"Dari pandangan personal saya karena sejak tahun kemarin Rupiah mengalami naik turun, melemah dan menguat. Dari segi pariwisata, di Indonesia sendiri ada banyak destinasi liburan dalam negeri jadi orang orang lebih memilih liburan di dalam dari pada ke luar negeri," kata General Manager Amadeus Technology Indonesia Andy Yeow ditemui di kantor Amadeus, Jakarta, Senin (24/6/2019).

Baca juga: Libur Lebaran, Ini 7 Tempat Belanja Murah di Solo dan Yogyakarta

Dengan berwisata dalam negeri makan secara langsung biaya berwisata jadi lebih kecil dibanding ke luar negeri. Ditambah kenaikan harga tiket pesawat domestik, disebutkan Andy, juga memengaruhi keputusan berwisata orang Indonesia.

"Di Indonesia jumlah penduduk kelas (ekonomi) menengah naik, tetapi belanja wisatanya masih kecil. Berarti di masa mendatang kesempatan agen perjalanan akan sangat besar," kata Andy.

Survei Amedus juga mengungkapkan bahwa secara struktur demografi, Indonesia, Filipina, dan Malaysia memiliki kemiripan, yaitu dengan banyaknya usia muda dibanding tua. Di Filipina 40 persen penduduk berusia dibawah 20 tahun, Indonesia 35 persen, dan Malaysia 32 persen untuk komposisi penduduk usia 20 tahun ke bawah.

Populasi penduduk muda ini disebutkan akan menjadi potensi besar pasar pariwisata mulai sekarang sampai 2025.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com