Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Cap Bana, Kopi dengan Cita Rasa Khas Lembata

Kompas.com - 27/06/2019, 16:33 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

Untuk mewujudkan usaha itu, Domi dan istri berupaya sebisa mungkin meminimalisir kelemahan kopi dengan melakukan penyortiran dengan baik.

Menurutnya, ada banyak cara yang bisa ditempuh untuk mengubah pola pikir masyarakat yaitu dengan memenuhi standar produksi kopi dari hulu ke hilir.

“Mulai dari tempat budidayanya, kapan masa panen yang baik. Dari hilirnya itu juga kita harus sortir lagi biji-biji pilihan dan tidak rusak. Lalu, kita proses sesuai dengan standar pengolahan yang layak,” kata Domi.

Menurut Domi, kenikmatan kopi tergantung bagaimana cara memproduksi dan meraciknya. "Semuanya tergantung tangan-tangan yang meracik menjadi biji kopi menjadi minuman yang bercita rasa tinggi bagi para penikmat kopi," ungkap Domi.

Cerita Awal Meracik Kopi Bubuk Cap Bana

Domi menceritakan, pada tahun 2015 dirinya bersama istri, Fransiska Tuto mulai merintis usaha kopi di bawah label 'Kopi Bubuk Cap Bana'.

Mulai saat itulah ia mulai berpikir untuk mengubah kesan kopi Bana menjadi kopi khas Kabupaten Lembata. Sehingga kopi Bana bisa dikenal dikenal dunia luar.

"Itulah ide dasar yang terpatri dalam isi kepalanya saya. Maka lahirlah kopi bubuk Cap Bana ini," ungkap Domi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com