Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Hal yang Jangan Dilakukan saat Kamu Naik Gunung

Kompas.com - 27/06/2019, 20:13 WIB
Nur Rohmi Aida,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com -  Mendaki gunung merupakan salah satu kegiatan menikmati alam yang kini banyak digemari oleh para kawula muda. Indonesia memiliki cukup banya kawasan pegunungan, yang menawarkan pemandangan yang cantik untuk dinikmati dari ketinggian.

Nah, apabila kamu menyukai kegiatan satu ini, atau berencana untuk mendaki pertama kali, berikut beberapa hal yang sebaiknya tidak kamu lakukan ketika nanti mendaki gunung:

1. Melakukan aksi vandalisme

Hal terlarang ketika Kamu mendaki adalah melakukan aksi vandalisme. Perilaku tak beretika ini sayangnya masih sering kita temui di beberapa gunung di Indonesia.

Upaya pencegahan vandal, kini sudah dilakukan di beberapa gunung. Beberapa gunung, seperti Gunung Semeru sudah melakukan pelarangan membawa alat-alat yang berpotensi digunakan untuk melakukan aksi vandal.

2. Meremehkan medan pendakian

Salah satu hal yang jangan sampai dilakukan para pendaki, adalah meremehkan medan. Pasalnya, resiko yang dihadapi bisa jadi adalah hilangnya nyawa.

Sebelum mendaki, baik untuk pendaki pemula maupun pendaki berpengalaman sebaiknya mempersiapkan diri sebelum pendakian.

Berolahraga untuk mempersiapkan fisik, serta mencari informasi sebanyak-banyaknya tentang kondisi medan sebaiknya dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan

3. Berkata kotor

Kebanyakan gunung di Indonesia, merupakan kawasan yang dipercaya sebagai tempat keramat. Kearifan masyarakat sekitar sebenarnya bermanfaat untuk menjaga gunung tetap lestari dan mengajarkan bagaimana kita menghargai alam.

Salah satu bentuk kearifan lokal yang masih sering disepelekan para pendaki adalah larangan berkata kotor ketika berada di gunung.

4. Membawa tisu basah

Bungkus tisu basah berlogo Malaysia Airlines ditemukan di suatu pantai di Australia Barat.NineNews (abcnews.go.com) Bungkus tisu basah berlogo Malaysia Airlines ditemukan di suatu pantai di Australia Barat.
Tisu Basah merupakan salah satu benda yang dilarang dibawa saat mendaki gunung. Pasalnya tisu basah memiliki kandungan plastik yang sulit untuk terurai.

Padahal tisu basah juga menjadi sampah yang paling sering ditemukan ketika mendaki gunung.

5. Mengambil sesuatu selain Gambar dan meninggalkan sesuatu selain jejak kaki

Tiga kredo yang sebaiknya diingat selalu oleh para pendaki adalah “Jangan Mengambil Sesuatu Selain Gambar, Jangan Meninggalkan Sesuatu Selain Jejak Kaki dan Jangan Membunuh Apapun Selain Waktu”

Maksudnya, adalah supaya para pendaki tak meninggalkan sampah ketika di Gunung, mengangkutnya kembali pulang. Serta selalu menjaga kelestarian alam dengan tidak membunuh dan membawa pulang habitat alam yang ada.

6. Membuat perapian

Saat mendaki gunung, membuat perapian kerap digunakan sebagai salah satu upaya untuk menghangatkan badan. Namun sebenarnya membuat perapian sangat tidak disarankan terutama ketika memasuki musim kemarau.

Hal ini untuk menghindari terjadinya kebakaran yang bisa saja terjadi terutama saat kemarau dimana alam cenderung kering dan mudah terbakar.

7. Minum minuman beralkohol

Sebanyak 22.177 minuman beralkohol dari berbagai merek yang rata-rata produksi impor dimusnahkan di lapangan pelabuhan rakyat Tanjung Sengkuang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (15/5/2018) siang tadi.KOMPAS.COM/ HADI MAULANA Sebanyak 22.177 minuman beralkohol dari berbagai merek yang rata-rata produksi impor dimusnahkan di lapangan pelabuhan rakyat Tanjung Sengkuang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Selasa (15/5/2018) siang tadi.
Salah satu alasan para pendaki membawa minuman beralkohol saat ke gunung adalah untuk menghangatkan badan. Padahal kehangatan yang muncul dari meminum alkhol hanyalah sementara.

Ini karena alkohol mempercepat darah ke permukaan kulit dan menyebabkan sensasi hangat di tubuh. Lama-kelamaan, pada akhirnya alkohol justru akan membuat tubuh menjadi lebih dingin.

Alkohol juga bisa menyebabkan kamu hilang kesadaran dan beresiko mengancam keselamatan. Hal itu sangat berbahaya bila kamu sedang naik gunung.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com