Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Penemuan Durian Si Gundul di Kaki Gunung Rinjani

Kompas.com - 27/06/2019, 22:08 WIB
Sherly Puspita,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Keberadaan durian gundul akhir-akhir ini tengah ramai dibicarakan di media sosial. Durian gundul memiliki bentuk nyaris bulat dengan kulit berwarna coklat, permukaan kasar, dan tak memiliki duri di permukaan kulit layaknya durian pada umumnya.

Sekilas buah ini mirip dengan buah sukun. Namun ada juga yang menyebut durian gundul mirip buah kelapa.

Di tempat asalnya di Desa Narmada, sebuah desa di kaki Gunung Rinjani Lombok Barat, pohon durian gundul ini tumbuh pada ketinggian 700-800 meter dari permukaan laut. Namun di tempat itu hanya tumbuh satu pohon di terjalnya perbukitan dengan kemiringan 45 derajat. 

Keberadaan durian gundul baru diketahui Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) NTB pada awal 2007.

Berikut cerita penemuan durian gundul menurut catatan resmi Ahli Botani di Taman Buah Mekarsari yang diterima KompasTravel.

Pada tahun 2007, warga sekitar kaki Gunung Rinjani menemukan buah unik tanpa tangkai, yang mirip bola batu besar atau buah dari zaman purba.

Pada Akhir Februari 2007 Dr. Mohammad Reza Tirtawinata Manager R & D di Taman Buah
Mekarsari saat itu menerima kiriman paket dari Ir Abdullah A Karim, MSi, kepala Balai
Pengawasan dan Sertifi kasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) NTB.
Dokumentasi pribadi Dr. Mohammad Reza Tirtawinata R&D di Taman Buah Mekarsari. Pada Akhir Februari 2007 Dr. Mohammad Reza Tirtawinata Manager R & D di Taman Buah Mekarsari saat itu menerima kiriman paket dari Ir Abdullah A Karim, MSi, kepala Balai Pengawasan dan Sertifi kasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) NTB.
“Namun, tangkai sepanjang kira-kira 10 cm mirip benar dengan tangkai durian. Benar saja, saat buah dibelah terlihat pongge-pongge durian berukuran besar-besar. Dagingnya kuning. Waktudicicipi rasanya gurih, legit, dan kering meski baru setengah matang. Rasanya enak. Sayang bijinya besar hingga terlihat mengintip dari balik daging yang lembut tanpa serat,” isi informasi dalam catatan tersebut.

Buah tersebut ukurannya sebesar melon dengan bobot 800-900 gram. Buah matang menguarkan aroma khas durian. Karena tanpa duri, kulit buah mernjadi lebih tipis sehingga buah mudah dibelah meski hanya menggunakan tangan.

Menurut penduduk setempat, tanaman tersebut baru dua kali berbuah. Pada musim pertama tak ada yang berani memakan buahnya karena sosoknya aneh. Buah tersebut juga disebut-sebut beracun.

“Pada musim kedua, anak si pengelola ladang yang memiliki pohon durian gundul melihat buah habis dimakan monyet liar. Barulah buah dikonsumsi danpunya nama durian baturaja,” lanjutan isi informasi dalam catatan tersebut.

Menurut Staf Ahli Botani di Taman Buah Mekarsari Gregori Garnadi Hambali, penampilan tanpa duri dan tanpa sekat merupakan sifat resesif. Diduga, gen yang mengandung kromosom pengatur sifat duri rusak. Mutasi bisa terjadi pada biji, tunas yang baru muncul, atau pada saat pembungaan.

Pada Akhir Februari 2007 Dr. Mohammad Reza Tirtawinata Manager R & D di Taman Buah
Mekarsari saat itu menerima kiriman paket dari Ir Abdullah A Karim, MSi, kepala Balai
Pengawasan dan Sertifi kasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) NTB.
Dokumentasi pribadi Dr. Mohammad Reza Tirtawinata R&D di Taman Buah Mekarsari. Pada Akhir Februari 2007 Dr. Mohammad Reza Tirtawinata Manager R & D di Taman Buah Mekarsari saat itu menerima kiriman paket dari Ir Abdullah A Karim, MSi, kepala Balai Pengawasan dan Sertifi kasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) NTB.
“Peluang kejadian mutasi 1:1 juta. Pada kasus tanpa duri, kemungkinan lain itu merupakan persilangan alami antara jenis duri sangat pendek dengan jenis duri sangat pendek. Hal ini menghasilkan durian tanpa duri atau durian gundul,” sebutnya.

Untuk penelitian lebih lanjut Taman Buah Mekarsari, BPSBTPH NTB, dan Dinas Pertanian Lombok Barat memperbanyak bibit tanaman secara vegetatif dengan cara menyambung entres pada tahun 2009 - 2010.

Saat ini buah tersebut telah didaftarkan sebagai varietas unggul nasional dengan nama durian si gundul.

“Diharapkan 10 tahun ke depan, pohon-pohon keturunannya mulai berbuah. Dari sana bakal ditemukan variasi-variasi yang lebih bagus atau lebih jelek,” lanjutnya.

Saat ini tanaman durian gundul di Taman Buah Mekarsari hanya tersisa 3 pohon. Bibit yang ditanam merupakan bibit hasil grafting yang cabangnya dibawa dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Tinggi tanaman 4 meter dengan percabangan yang jarang. Sudah ditanam sejak tahun 2011.

Hingga saat ini Taman Buah Mekarsari masih mengupayakan agar tanaman durian gundul dapat berbuah di luar habitat asli durian ini tumbuh di bawah kaki gunung rinjani.

Bibit tanaman tersedia terbatas karena kurangnya material bahan tanaman untuk diperbanyak secara vegetatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com