KOMPAS.com – Keunikan buah durian si gundul tentu membuat penasaran banyak orang. Bagaimana tidak, tak seperti durian pada umumnya, si gundul sama sekali tak memiliki duri di permukaan kulitnya.
Bentuknya bulat, warnanya coklat sehingga banyak yang menyebut durian asli Nusa Tenggara Barat (NTB) ini mirip buah sukun atau buah kelapa.
Kasubbag Tata Usaha Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Maisin mengatakan, rasa durian si gundul sangat legit dan tak berserat. Namun daging buahnya sedikit tipis.
Baca juga: Inilah Si Gundul, Durian Tak Berduri Asli NTB
Namun, agaknya para pecinta durian harus bersabar. Pasalnya, durian si gundul belum pernah dijual di pasaran lantaran keberadaannya yang sangat langka.
Maisin mengatakan, di daerah asalnya sendiri pohon-pohon durian hasil pembibitan BPSBP NTB belum menghasilkan buah. Pohon induk yang pertama kali ditemukan sekitar tahun 2007 pun belum berbuah kembali. Padahal, pada saat ditemukan buah induk sedang berbuah sangat lebat.
“Buahnya belum pernah berbuah. Kami sedang berupaya agar pohon berbuah,” ujar Maisin saat dihubungi KompasTravel.
Bibit durian si gundul juga mulai dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Taman Buah Mekarsari yang terletak di kawasan Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Petugas bagian Agro Taman Buah Mekarsari, Junaedi mengatakan, pembibitan mulai dilakukan di Taman Buah Mekarsari mulai tahun 2008.
Baca juga: Kisah Penemuan Durian Si Gundul di Kaki Gunung Rinjani
Namun sayangnya, pertumbuhan tanaman durian si gundul di Taman Buah Mekarsari sedikit lebih lambat dari tanaman durian lainnya. Tanaman durian si gundul juga perlu perawatan ekstra.
“Lalu selama pembibitan itu kan kurang lebih satu sampai dua tahun ya, terus kami mulai tanam di lahan itu sekitar 2010 atau 2011, sekitar tahun itu. Jadi sudah sekitar delapan tahun yang lalu. Harusnya idealnya durian itu kan lima hingga enam tahun sudah berbuah, nah durian gundul ini di Mekarsari sampai saat ini belum berbuah,” ujar Junaedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.