Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamu Ingin Menikmati Lantunan Dolo-dolo? Datanglah ke Adonara Flores

Kompas.com - 02/07/2019, 07:24 WIB
Nansianus Taris,
I Made Asdhiana

Tim Redaksi

ADONARA, KOMPAS.com - Kapal motor yang membawa saya dari Kota Larantuka tiba juga di Pelabuhan Tobilota, Adonara, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ini merupakan pengalaman pertama saya berkunjung ke pulau yang berada di seberang Pulau Flores.

Dengan sebuah sepeda motor, saya kemudian berkendara ke Kampung Horowura di Desa Horinara, Kecamatan Kelubagolit, Adonara bagian timur.

Baca juga: Ke Adonara dan Solor, Yuk!

Tujuan saya untuk menyaksikan pementasan seni budaya dari Sanggar Nara Baran di wilayah tersebut.

Menurut informasi dari kawan saya, Erik Langobelen, sanggar ini merupakan salah satu komunitas yang serius dan tekun merawat kekayaan kultural mereka. Termasuk mewariskan kepada anak cucu.

Baca juga: Mengenal Watu Krus, Jejak Pertama Bangsa Portugis di Sikka Flores

Dan saya pun tiba tepat waktu. Sore hari, sekitar pukul 16.00 suguhan kebudayaan pun dimulai. Dengan tradisi Dolo-dolo sebagai titik penggeraknya.

Tarian Dolo-dolo di Horowura, Desa Horinara, Kecamatan Kelubagolit, Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (29/6/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Tarian Dolo-dolo di Horowura, Desa Horinara, Kecamatan Kelubagolit, Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (29/6/2019).
Hari itu, Sabtu (29/6/2019), warga Horowura, Desa Horinara, Kecamatan Kelubagolit, Adonara berkumpul bersama di lapangan guna mementaskan kekayaan bersastranya.

Rupanya itu merupakan bagian dari rangkaian "Revitalisasi Sastra Berbasis Komunitas" yang mendapat dukungan dari Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca juga: Tua Reta Lou, Tarian Menyambut Tamu di Sikka Flores

Di sini, tarian Dolo-dolo tak hanya sekadar dilihat sebagai tarian biasa tetapi mengandung filosofi dalam ragam geraknya. Makanya, Dolo-dolo adalah juga teks atau sastra itu sendiri.

Sebab, ada syair yang dilantunkan di dalamnya. Ada kecakapan bersastra yang digemakan dalam gerak dan irama tarian.

Baca juga: Kamu Tahu Soka Papak? Ini Tarian untuk Menyambut Tamu di Sikka Flores

Pada kesempatan itu, adik-adik yang berjumlah sekitar 51 orang yang terhimpun dalam Sanggar Nara Baran, sebuah komunitas seni/budaya di Horinara pun menampilkan daya kreasi mereka setelah melakukan latihan sekitar bulan April sampai Juni 2019.

Tarian Dolo-dolo di Horowura, Desa Horinara, Kecamatan Kelubagolit, Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (29/6/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Tarian Dolo-dolo di Horowura, Desa Horinara, Kecamatan Kelubagolit, Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (29/6/2019).
Komunitas yang berdiri pada tahun 2008 itu memiliki rekam jejak yang konsisten dalam mewariskan tradisi ataupun budaya kepada generasi muda. Sehingga menariknya, sebagian besar pementasan itu dilakukan oleh anak-anak.

Menurut Lusia Uba Salan, pendamping sanggar, aktivitas itu memberikan manfaat positif karena masyarakat menjadi semakin sadar ihwal pelestarian dan pemaknaan sastra lisan, terutama dalam tarian Dolo-dolo.

"Di tengah makin majunya zaman, kekhasan sastra lisan seperti ini harus terus diwariskan kepada generasi muda," kata Lusia kepada Kompas.com, Sabtu siang.

Sementara itu, Ferdinandus Moses Tempo dari Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan memberikan apresiasi kepada warga Horinara dan Adonara secara umum yang hingga sekarang senantiasa merawat tradisi Dolo-dolo.

"Dolo-dolo punya banyak kekayaan. Tidak hanya tentang tarian tapi ada teks yang mau disampaikan. Semoga ini tetap dijaga dan semakin banyak anak-anak di Adonara yang mengenal budayanya," kata dia yang hadir bersama dengan tim dari Jakarta Evi Fuji Fauziyah dan Kupang Erwin S. Kembaren dalam pelaksanaan kegiatan revitalisasi.

Tarian Dolo-dolo di Horowura, Desa Horinara, Kecamatan Kelubagolit, Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (29/6/2019).KOMPAS.com/NANSIANUS TARIS Tarian Dolo-dolo di Horowura, Desa Horinara, Kecamatan Kelubagolit, Adonara, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (29/6/2019).
Kebersamaan Dolo-dolo kemudian berlanjut dengan menari bersama Tarian Sole Oha, salah satu tarian khas budaya Lamaholot.

Semua warga yang hadir, baik anak-anak, kaum muda maupun orang dewasa, membaur satu sama lain. Bergembira dalam nada dan irama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com