"Yang kami pertimbangkan pertama dari hotel itu lokasi dan harga. Kisaran hotelnya sekitar dari Rp 100.000-Rp 300.000 per malam," kata dia.
Dinar menambahkan, hotel-hotel di Thailand menerapkan sistem deposit THB 1.OOO. Uang tersebut akan dikembalikan ketika tamu check out.
Rincian penginapannya sebagai berikut:
Dinar menceritakan, ia menukarkan uang sekitar kurang lebih Thai Bhat (THB) 400 atau Rp 1,8 juta, di mana kurs saat itu THB 1 setara dengan Rp 450.
Mengenai koneksi ponsel, ia menyarankan sebaiknya membeli kartu sim di bandara atau dapat mencarinya di situs klook.com.
"Kalau mau beli sim card murah dan terjamin lebih baik beli di airport karena rata-rata pembelian di luar airport malah lebih berbahaya," kata Dinar.
Selama di Thailand, Dinar menyewa sepeda motor, menggunakan taksi, kereta, transportasi online, dan bus.
Sewa sepeda motor hanya dilakukan selama berada di wilayah Pattaya seharga THB 300 dengan deposit THB 1.000. Uang bensinnya sekitar THB 50 atau Rp 22.500.
"Rata-rata hotel berbintang 3 ada persewaan motor sendiri jadi jangan khawatir untuk cari jauh-jauh," papar Dinar.
Selain itu, ia menambahkan, untuk menuju ke Pattaya, terdapat beberapa transportasi pilihan seperti motor, bus, dan minivan.
Dinar mengungkapkan, untuk mencari makanan, dia membeli di supermarket dan pasar makanan halal yang mudah ditemui di Thailand.
Harga makanan di supermarket dan pasar makanan cukup terjangkau, sekitar Rp 18.000-40.000 sekali makan, bergantung lauk yang dipilih.
Namun, jika di suatu tempat destinasi, harga makanan akan menyesuaikan lokasinya.
Berikut destinasi wisata yang disambingi Dinar selama 10 hari di Thailand:
Total pengeluaran harian Dinar untuk makan, transportasi, dan tiket masuk tempat wisata sekitar Rp 1,8 juta, dengan rincian sebagai berikut:
Jika ditotal keseluruhan, pengeluaran Dinar selama 10 hari di Thailand sekitar Rp 4 juta.
"Buat orang-orang yang baru pertama kali backpacker-an, jangan takut, karena kita belajar hal-hal baru yang kita enggak temui di negara ini. Berkomunikasi dengan orang lokal, melihat cara orang lokal berinteraksi, itu secara enggak langsung membuka wawasan kita," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.