Bisa dibilang area berkemah ini adalah batas antara hutan dengan medan terbuka. Memang di depan mata tampak hamparan rumput hijau yang membentang luas sampai ke puncak.
Pemandangan yang tersaji dari Area Camping Pos III juga sangat memanjakan mata. Panorama terbuka tersaji ke arah barat dan selatan membuat matahari terbenam terlihat begitu indah.
Selain itu, Dataran Tinggi Dieng dan Gunung Prau yang berada di selatan Gunung Sindoro juga tampak begitu jelas. Terlihat kawasan permukiman di Dataran Tinggi Dieng yang dikelilingi oleh pegunungan sekitarnya.
Semakin sore, panorama yang tersaji di depan mata semakin menawan. Awan yang mengelilingi Gunung Sindoro terlihat seperti lautan dengan Gunung Prau dan Dataran Tinggi Dieng bak pulau langit.
Baca juga: Bukit Mongkrang di Karanganyar yang Cocok untuk Pemula
Momen matahari terbenam pun akhirnya tiba. Matahari terbenam tampak begitu menawan saat dilihat di balik pohon-pohon lamtoro yang mengering.
Pulangnya matahari ke peraduannya seakan disambut oleh perbukitan yang berada di ufuk barat.
Sementara itu di cakrawala barat, terlihat “atap Jawa Tengah” atau Gunung Slamet dengan ketinggian 3.428 mdpl yang puncaknya mengeluarkan asap.
Lebih jauh lagi, tampak pula “atap Jawa Barat” atau Gunung Ceremai dengan ketinggian 3.078 mdpl.
Baca juga: 6 Hal Buruk yang Dilakukan Pendaki Saat Mendaki Gunung
Perjalanan menuju puncak pun akan dilanjutkan pada dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Makan malam dan beristirahat merupakan aktivitas terbaik agar summit attack nanti bisa dilakukan dengan fisik yang bugar.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah, saat berkemah jangan sekali-kali membuat api unggun khususnya ketika kemarau. Ini merupakan aturan yang harus dipatuhi pendaki yang mendaki Gunung Sindoro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.