Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Kuliner di Sekitar Dieng, Cocok buat Kamu Nih...Ada Mi Ongklok!

Kompas.com - 05/07/2019, 17:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Suhu Dataran Tinggi Dieng di Jawa Tengah yang ekstrem menyebabkan kawasan rerumputan sisi timur Candi Arjuna mengalami fenomena embun beku. Fenomena ini menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatwan yang ingin melihat langsung ‘Salju Jawa’ di tempat berjuluk ‘Negri Para Dewa’ ini.

Sembari menikmati embun beku yang laksana salju di hamparan rerumputan Dieng, kamu bisa sekalian menjajal aneka rupa kuliner khas yang banyak dijajakan di sekitar kawasan Komplek Candi Arjuna.

Berikut ini kuliner yang bisa Kamu nikmati saat berkunjung ke Dieng di musim ‘salju’ ini:

1. Cicipi Kentang Goreng Khas Dieng

Petani memanen kentang di sekitar Candi Setiyaki di Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (27/12). Masuknya kentang Impor dari China menghimpit petani kentang lokal dari dataran tinggi Dieng untuk memperebutkan pasar.  Kompas/Lucky Pransiska Petani memanen kentang di sekitar Candi Setiyaki di Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Selasa (27/12). Masuknya kentang Impor dari China menghimpit petani kentang lokal dari dataran tinggi Dieng untuk memperebutkan pasar.
French Fries ala Dieng, bisa kamu nikmati di beberapa warung yang berjualan di dekat padang rumput di sebelah timur Candi Arjuna.

Dieng merupakan salah satu daerah penghasil kentang terbaik di Indonesia! Bahkan, kentang Dieng sudah terkenal sampai ke mancanegara. Konon, kualitas kentang Dieng ini sangat baik. Daya tahannya jauh lebih baik, jika dibandingkan kentang dari daerah lain.

Kadar air kentang dari Dieng rendah. Inilah yang membuat kentang Dieng tidak mudah busuk. Selain itu kandungan karbohidrat dan gulanya juga rendah. Karena itulah, sebagian kentang Dieng ini pun diekspor ke beberapa negara. 

Baca juga: Jelang Dieng Culture Festival, Homestay Penuh, Rumah Penduduk Laris

2. Tempe Kemul

Tempe Kemul Khas DiengKompas.com/Nur Rohmi Aida Tempe Kemul Khas Dieng
Salah satu hidangan dari negri para dewa yang tak layak kamu lewatkan ialah tempe kemul. Tempe ini disebut tempe kemul lantaran tempe yang digoreng diberi kemul (selimut) tepung yang cukup lebar dan tebal.

Tempe kemul juga memiliki warna kuning yang menggoda lantaran penggunaan kunyit sebagai bumbu, juga terdapat potongan daun-daun kucai yang makin membuat tempe ini terlihat semakin lezat.

Menyantap lezatnya tempe kemul yang khas tentunya bakalan makin nikmat di tengah udara dingin yang berhembus ketika menonton embun es Dieng

3. Menjajal Carica

Warga membuat manisan kemasan dari buah karika yang dijual Rp 5.000 per gelas di Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (13/10/2014). Karika dibudidayakan di Dataran Tinggi Dieng yang ditanam di sela-sela tanaman kentang sebagai komoditas utamanya. KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA Warga membuat manisan kemasan dari buah karika yang dijual Rp 5.000 per gelas di Desa Patak Banteng, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (13/10/2014). Karika dibudidayakan di Dataran Tinggi Dieng yang ditanam di sela-sela tanaman kentang sebagai komoditas utamanya.
Carica merupakan manisan khas Dieng yang kerap dijadikan oleh-oleh. Makanan ini berasal dari buah carica yang termasuk dalam rumpun papaya.

Bentuk buahnya mirip pepaya, namun ukurannya lebih mini dengan rasa buah yang agak masam dan sedikit kenyal.

Secara taksonomi, tanaman ini memang masih satu  keluarga dengan pepaya. Nama ilmiahnya Carica pubescens. Di Indonesia konon carica  hanya bisa dijumpai di Gunung Dieng.

Di lereng gunung itu pun tidak semua tempat cocok ditumbuhi pohon ini. Semakin ke bawah, semakin sulit tumbuh.

Itulah kenapa, jika datang ke Dieng Kamu tidak boleh melewatkan makanan dari ‘pepaya mini’ Dieng ini.

4. Belanja Dodol Carica

Buah carica atau karikaya yang dijadikan minuman oleh masyarakat Suku Tengger, Jawa Timur, Jumat (8/6/2018).KOMPAS.com/ANDI HARTIK Buah carica atau karikaya yang dijadikan minuman oleh masyarakat Suku Tengger, Jawa Timur, Jumat (8/6/2018).
Selain dijadikan manisan, buah carica di Dieng juga dijadikan makanan dalam bentuk jenang dodol. Dodol carica merupakan alternatif pengolahan buah carica yang banyak tumbuh di Dieng.

Harga satu pack Carica berkisar sekitar Rp 20.000. Rasanya yang manis, lezat, dan 1 wadah berisi cukup banyak dodol dalam ukuran kecil, membuat makanan ini cocok dijadikan oleh-oleh alternatif selain manisan carica.

5. Seruput Kopi Purwaceng

Kopi Purwaceng bisa dijumpai di warung-warung yang berderet di Dieng. Purwaceng merupakan tanaman endemik yang ditanam di sela-sela tanam kentang dieng.

Konon kopi ini terkenal sebagai minuman penambah vitalitas pria. Namun sebenarnya, khasiat purwaceng tidak melulu urusan ranjang. Purwaceng berkhasiat menjaga stamina dan menghangatkan badan.

6. Kentalnya Mi Ongklok

Mi Ongklok Longkrang Wonosobo.KOMPAS/REGINA RUKMORINI Mi Ongklok Longkrang Wonosobo.
Kuliner khas dari negeri para dewa yang lain ialah Mi Ongklok. Mi ini memiliki kuah kental lantaran kuah diberi campuran tepung kanji. Mi Ongklok juga kian khas dengan kuah sambal kacangnya.

Di tengah hawa dingin yang berhembus, mi Ongklok yang disajikan hangat sangat cocok untuk dinikmati ketika udara dingin kuat berhembus saat wisatawan menikmati embun es Dieng.

Harga seporsi Mi Ongklok dijual antara Rp 10.000- Rp 25.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com