Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warung “Western Food” di Atas Pasar Gede Solo, Ini Konsep Pemiliknya

Kompas.com - 07/07/2019, 20:06 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ada yang unik di Pasar Gede, Surakarta. Bukan tentang aktivitas jual beli tradisional yang berlangsung di sana setiap harinya. Namun, ada sebuah warung di pasar itu yang memiliki konsep bertolak belakang dengan identitas Pasar Gede sebagai sebuah pasar tradisional.

Warung yang terletak di lantai 2 gedung pasar bagian barat ini bernama The French Press Warung Kopi, yang khusus menyajikan kudapan ala western.

Konsep warung

Salah satu pemilik warung Bobby Ananta menjelaskan konsep awal yang ia ingin wujudkan dalam TFP Kopi Warung di Pasar Gede itu.

“Sebenarnya tahun lalu pulang ke Indonesia  mau coba sesuatu yang baru. Dan sebagai orang yang lahir di Solo pengin sekali agar di Pasar Gede itu ada sesuatu yang berbeda,” kata Bobby yang berdomisili di Leicester, Inggris.

Baca juga: 5 Kuliner Tradisional Wajib Dicoba Saat Jalan-jalan ke Pasar Gede Solo

Laki-laki yang berprofesi sebagai Head Chef di St. Martin and Crafty, Leicester, Inggris ini bermimpi adanya satu pasar tradisional di kampung halamannya yang bisa dijadikan sebagai tujuan wisata.

“Dengan melihat traditional market di Eropa seperti La Boqueria  di Barcelona dengan food market yang besar, bersih, dan jadi tujuan wisata,” kata Bobby melalui pesan WhatsApp, Minggu (7/7/2019) pagi.

Ia sengaja mendesain warung yang baru dibukanya pada November 2018 ini benar-benar sebagai sebuah warung yang tidak banyak menggunakan perabot mewah ala-ala cafe atau restoran.

“Jadi konsep aku itu lebih ke warung yang kecil tapi menjaga kualitas dari makanan yang ada. Makanya kita tidak buka lebih dari 4 jam,” ujarnya.

Hal itu terbukti dari suasana, tempat, juga meja kursi yang digunakan. Persis seperti warung pada umumnya.

Menjaga kualitas makanan

Beberapa sajian menu yang ada di TFP Kopi Warung Pasar Gede SoloKompas.com/Luthfia Ayu Azanella Beberapa sajian menu yang ada di TFP Kopi Warung Pasar Gede Solo

TFP Warung Kopi hanya buka di hari Senin-Sabtu pada pukul 09.00-15.00 WIB. Itu pun makanan baru siap dihidangkan setelah pukul 10.00, dan pesanan hanya akan dilayani jika masuk  sebelum pukul 14.00 WIB.

Pendeknya waktu operasional warung dikarenakan ia ingin menjaga kualitas bahan-bahan makanan yang ia gunakan untuk menyajikan setiap menu di warungnya.

“Karena kita tidak pakai fridges untuk menyimpan makanan, jadi  makanan hanya bisa tahan kurang lebih 3 Sampai 4 jam. Jadi tidak seharian di luar dengan suhu danger zone,” ungkap Bobby.

Hal itu yang ia ketahui dan lakukan selama bekerja di bidang kuliner di Inggris. Dan hal itu pula lah yang coba ia terapkan di warungnya di Pasar Gede, Solo.

Baca juga: Uniknya Cita Rasa Brambang Asem di Pasar Gede, Solo

Kontrol pelayanan

Karena ia berada jauh di Inggris, sementara warung buka di Solo, maka operasional warung ia titipkan pada beberapa saudaranya. Misalkan untuk masak, mengurus administrasi tempat, atau mengawasi hal-hal yang lainnya.

Tidak sembarangan mempercayakan pada orang lain, untuk urusan rasa, Bobby harus melatih keponakannya selama 4 bulan agar tercipta cita rasa masakan seperti yang ia harapkan.

My nephew Iran yang gantiin menjadi chef di sana. Butuh 4 bulan ngajarin dia intense. Kasihan juga sering saya marahi hahaha,” kisah Bobby.

Meski dimasak oleh keponakannya, untuk urusan pilihan menu semuanya ada di bawah kendali Bobby. Baik menu harian atau pun menu khusus di hari tertentu, semua ditentukan oleh Bobby.

Untuk memastikan kualitas warungnya tetap baik, Bobby menerapkan sistem kontrol yang cukup unik. Ia menurunkan 2 pembeli suruhan setiap minggunya, hanya untuk mencari tahu kualitas warung yang tidak ia kontrol secara langsung.

“Aku punya mystery shopper . Tiap minggu 2 kali, jadi ketahuan kalau pada enggak beres,” ujarnya.

Selain itu, ia merasa begitu terbantu dengan keberadaan media sosial, yang memungkinkannya melakukan pantauan melalui unggahan-unggahan para pengunjung yang membagikan momennya di TFP Kopi Warung ke media sosialnya.

“Apalagi social media, bantu banget.  Ada yang memasukan story di Instagram bisa ketahuan quality  product,” ujar Bobby.

Ada satu lagi yang menjadi perhatian Bobby, yakni masalah kebersihan tempat. Karena tidak berada di Solo, maka ia hanya bisa melakukan kontrol melalui panggilan video dengan orang-orang di warungnya.

“Yang tetep jadi kendala itu satu, cleanliness. Jadi ya tiap dua hari video call dengan perbedaan waktu juga kadang berat ya, tapi saya enjoy dan anak-anak di warung juga lebih senang . Terutama yang cooking di sana lebih bisa berdiskusi masalah makanan,” ujar dia.

Baca juga: Blusukan di Pasar Gede Solo, Nikmati Kesegaran Es Dawet Telasih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com