Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ide Liburan! Menikmati Keindahan Sungai Oya saat Musim Kemarau

Kompas.com - 08/07/2019, 17:00 WIB
Markus Yuwono,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Wilayah Kabupaten Bantul, Yogyakarta, terkenal dengan beberapa destinasi wisata mulai dari pantai, hutan pinus, dan yang terbaru dikembangkan masyarakat yakni menikmati Sungai Oya.

Sungai Oya yang membelah bumi projo tamansari ini memiliki karakteristik unik karena banjir besar saat musim hujan tetapi menyimpan keindahan alam saat musin kemarau tiba. 

Seperti di aliran Sungai Oya yang ada di wilayah Kecamatan Imogiri, berada diantara dua perbukitan yang membelah wilayah Desa Sriharjo dan Desa Selopamioro. Saat musim kemarau muncul hamparan bebatauan yang ada di beberapa lokasi.

Fenomena ini semakin menarik, karena masyarakat dan pengelola menyediakan spot berswafoto, makanan, hingga menyusuri Sungai Oya. Ada juga kolam ikan alami yang memanfaatkan cekungan di dasar sungai. Pengunjung tidak dikenakan biaya masuk tetapi disediakan sukarela guna mempercantik lokasi wisata. 

Untuk menuju lokasi cukup mudah, jika dari Yogyakarta, menuju ke arah jalan Imogiri Timur, menuju jembatan siluk lurus ke arah Panggang. Sesampainya balai desa Selopamioro ambil kiri ikuti jalan.

Sepanjang jalan akan disuguhi pemandangan cantik Sungai Oya yang bersih, dan diapit perbukitan. 

 

Salah seorang pengelola, Riza Marzuki menyampaikan, masyarakat mulai mengembangkan sungai oya di wilayah Desa Sriharjo dan Selopamioro ini sejak beberapa bulan terakhir. Hal ini untuk mengembangkan perekonomian desa yang terletak di perbukitan, dan juga ikut menjaga kelestarian sungai.

"Saat musim kemarau Sungai Oya memiliki keindahan tersendiri. Dan ini potensial dikembangkan menjadi tempat bermain keluarga terutama padang batuan hamparannya luas dan menarik serta ada sisi edukatif bagi anak anak dimana batuan ini bagian dari ekosistem," ucapnya kepada Kompas.com, Minggu (7/7/2019).

Dijelaskannya, Sungai Oya memiliki hamparan padang batu bisa berubah setiap musimnya sekarang posisi di sini tahun berikutnya titiknya bisa berubah. Ketika musim penghujan semua bebatuan terendam. Wisatawan paling tepat menikmati keindahan pada siang menjelang sore hari. 

Beberapa properti yang disiapkan masyarakat untuk pengunjung diantaranya bentuk tugu pal putih Yogyakarta. Jika sudah puas bermain dengan batuan, wisatawan bisa menyusuri Sungai Oya yang jernih dengan menaiki kapal atau kano.

Tak perlu khawatir karena harganya cukup murah per orang hanya dikenakan tarif Rp 5000. Setelah selesai bermain, dan sudah lapar, masyarakat juga menyediakan jajanan seperti pisang bakar hingga mi instan.

 Untuk minuman juga ada wedang uwuh khas Imogiri, hingga cokelat panas.

"Selain minuman khas disini, kami juga menyediakan teh poci tungku. Yakni teh ditaruh diatas tungku kecil jadi setiap saat panas," ucapnya.

 Salah seorang wisatawan, Bagus warga Klaten, mengaku datang ke lokasi karena melihat postingan di akun media sosial. DIrinya penasaran dengan padang batuan yang berada di Sungai Oya.

"Ternyata keren, dan asyiknya saat sore. Memang perjalananya cukup jauh, tetapi terbayar dengan keindangan alamnya," ucapnya.

 

 

 

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

5 Tempat Wisata Hits dan Instagramable di Cianjur

Jalan Jalan
10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

10 Bandara Tersibuk di Dunia 2023, Banyak di AS

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com