Saat suhu dingin, tubuh membutuhkan karbohidrat untuk menghasilkan energi dan panas tubuh. Bila kekurangan karbohidrat, tubuh akan terasa lemah, letih, dan lesu serta justru akan meningkatkan potensi terserang hipotermia.
Kamu mesti menghindari mendaki gunung dengan hanya membawa makanan instan seperti mi, kornet, sosis, dan lainnya. Kamu bisa menyiapkan makanan-makanan yang bergizi seperti ikan, ayam, rendang, tempe, tahu, sayuran, maupun olahan makanan lain.
Kamu juga mesti menyiapkan minuman-minuman yang bisa menambah glukosa seperti teh, susu, minuman berion, cokelat, atau minuman lain. Makanan ringan yang bisa dibawa seperti energy bar yang berkalori juga bisa berfungsi pengganti makan nasi saat beristirahat tak lama.
Saat berhenti di tengah perjalanan pendakian, coba tetap menghangatkan tubuh dengan meminum minuman hangat. Kamu bisa menyeduh teh maupun cokelat hangat sambil berbincang dengan rekan mendaki di sela berhenti mendaki.
Saat tiba di area kemah, segeralah mengganti baju dan celana lapangan yang telah dipakai selama mendaki. Apalagi baju yang kamu pakai sudah basah. Ingat, baju basah akan meningkatkan potensi terserang hipotermia. Jadi, jangan malas!
Kamu bisa langsung mengenakan long john atau thermal underwear sebagai pelapis pertama agar panas tubuh tetap terjaga. Setelah long john, kamu bisa menambah lapisan dengan jaket berbahan pollar atau bulu angsa.
Untuk celana, kamu juga bisa memakai long john terlebih dahulu. Setelah itu, kamu bisa memakai celana yang memiliki teknologi menahan panas seperti bahan fleece dan sintetis lainnya.
Kamu juga wajib menggunakan kantung tidur (sleeping bag) sebagai lapisan terakhir untuk tidur. Lindungi juga kepala dan bagian kuping dari suhu dingin dengan memakai kupluk berbahan wol.
Bisa juga dengan memakai kaus kaki dan sarung tangan berbahan wol sebelum tidur.
Preventif lebih baik daripada telanjur kedinginan apalagi hipotermia, bukan? Mari mendaki gunung dengan aman dan nyaman!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.