Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Homestay Berpotensi Dukung Pengembangan Desa Wisata

Kompas.com - 10/07/2019, 11:30 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk terus mengembangkan pariwisata di desa wisata, homestay menjadi salah satu aspek penunjang yang harus dimiliki desa-desa wisata. Pasalnya, homestay memiliki peran penting dalam memberikan pengalaman otentik kepada wisatawan.

Menurut Ketua Tim Percepatan Wisata Pedesaan dan Perkotaan Vitria Ariani, saat menginap di homestay wisatawan akan diajak berbaur dengan masyarakat setempat.

"Ini menjadi pengalaman yang istimewa. Tidak bisa ditemukan di negara atau daerah asalnya," tutur Vitria dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (10/7/2019).

Di homestay itu, imbuhnya, wisatawan juga dapat ikut dalam aktivitas kehidupan warga desa setempat. Misalnya, ikut menyiapkan hidangan untuk disantap bersama.

Baca jugaSanggau Bersiap Maksimalkan Desa Wisata di Festival Crossborder

Melalui kegiatan itu, wisatawan dapat belajar soal kuliner setempat, mulai dari komposisi bumbu, lama memasak, alat apa saja yang digunakan, hingga menikmatinya.

"Ada keintiman yang tercipta. Makanan asli bisa disajikan ibu-ibu rumah tangga atau para pemilik rumah," terang Vitria.

Untuk itu, Vitria menjelaskan, dibutuhkan peran aktif dari kelompok sadar wisata sebagai penggeraknya. Peran mereka dibutuhkan agar wisatawan semakin berminat menginap di homestay.

Menurutnya, kelompok sadar wisata akan melengkapi komponen penunjang wisata saat wisatawan menginap di homestay. Mereka dapat menjadi penutur cerita dan pemandu wisata. Jadi, homestay dapat menjadi titik akomodasi dan tamu datang bukan sekadar menginap.

Baca jugaMenpar Takjub, Warga Desa Kemiren Banyuwangi Serius Kelola Homestay

"Tamu bisa menemukan potensi asli daerah. Bisa sambil treking dan menyicipi makanan lokal," tuturnya.

Sementara itu, Wakil Ketua II Pengembangan Homestay dan Desa Wisata Shafira Aulia menyarankan, agar homestay menjadi identitas daerah masing-masing sebagai daya tarik pariwisata yang unik dan memiliki kearifan lokal.

"Dengan bertambahnya kunjungan, bertambah pula kebutuhan amenitasnya. Homestay dapatmenjadi alternatif, yang bersaing dengan losmen dan resort, dengan mempromosikan budaya dan pengalaman lokal yang tidak dimiliki penginapan lain," terang Shafira.

Pemberian bimbingan teknis

Mengingat peran penting tersebut, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menjadikan pengembangan homestay dan desa wisata sebagai salah satu program prioritas. Khususnya, meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara dan permbedayaan masyarakat di bidang pariwisata.

Kementerian Pariwisata mengadakan Bimbingan Teknis Homestay dan Desa Wisata di Kabupaten Simeulue, Aceh, Selasa (9/7/2019)Dok. Humas Kementerian Pariwisata RI Kementerian Pariwisata mengadakan Bimbingan Teknis Homestay dan Desa Wisata di Kabupaten Simeulue, Aceh, Selasa (9/7/2019)
Untuk itu, Kemenpar mengadakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Homestay dan Desa Wisata di Simeulue, Aceh, Selasa (9/7/2019). Acara tersebut diikuti oleh Tim Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar, Tim Percepatan Homestay, Tim Percepatan Wisata Perdesaan dan Perkotaan, dan 40 stakeholder pariwisata di Simeulue.

Bupati Simeulue Eril Hasim mengatakan, pulau Simeulue memiliki potensi pariwisata sangat besar. Akan tetapi, promosi pariwisatanya masih terbatas.

“Fasilitas pariwisata juga belum memadai. Transportasi publik pun belum tercukupi. Dampaknya, pulau Simeulue belum banyak dikunjungi wisatawan, sehingga dampak ke masyarakat sekitar akan manfaat pariwisata sangat belum terasa," terang Eril.

Baca jugaKementerian Pariwisata Bantu Pengembangan Ratusan "Homestay" di NTT

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Vietnam dan China Siap Bangun Jalur Kereta Cepat Sebelum 2030

Travel Update
Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Libur Lebaran, Tren Kunjungan Wisatawan di Labuan Bajo Meningkat

Travel Update
ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

ASDP Catat Perbedaan Tren Mudik dan Arus Balik Lebaran 2024 Merak-Bakauheni

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com