KOMPAS.com – Danau Toba tidak hanya memiliki alam yang indah. Kawasan wisata yang terletak di provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini pun punya beragam potensi lain, seperti wisata belanja dan kuliner.
Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli Utara Binhot Aritonang meminta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membantu mengembangkan potensi Danau Toba.
Tak cuma itu, Kemenpar diharapkan bisa mempromosikan kawasan wisata itu agar banyak turis berkunjung.
“Kami ingin wisatawan tidak sungkan datang ke Danau Toba. Selain itu, kami ingin mendapatkan perizinan dan sertifikar kuliner buat para pelaku usaha dan produk pariwisata, khususnya UMKM,” kata di Hotel Esther, Siborong-borong, Tapanuli Utara, Kamis (11/7/2019).
Kasubid Destinasi Area 1B Kemenpar Andhy Marpaung pun setuju dengan hal itu. Menurut dia, produk kuliner khas Danau Toba, seperti andaliman harus terus dipromosikan.
Muslim friendly
Menanggapi usulan itu, Asdep Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar Lokot Ahmad Enda memiliki jawabannya.
Dia mengusulkan Danau Toba menjadi destinasi wisata muslim friendly.
Pasalnya, mayoritas wisatawan yang datang ke Sumut dan Danau Toba berasal dari Malaysia.
Oleh karena itu, Danau Toba mesti menjadi destinasi yang ramah buat semua wisatawan, termasuk wisatawan muslim.
“Jadi, saya minta tidak ada salah pengertian. Kemenpar ingin mengembangkan wisata belanja dan kuliner Danau Toba. Kami ingin hal itu juga muslim friendly. Itu penting,” terang Lokot.
Dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (12/7/2019), Lokot mencontohkan, wisatawan muslim yang ada di Samosir harus pergi ke Parapat untuk mencari makan.
“Seperti itu namanya tidak muslim friendly. Kalau ramah, berarti destinasi itu juga menyediakan kuliner buat muslim. Itu maksudnya,” ujar dia.
Destinasi prioritas
Terlebih lagi, imbuh Lokot, Danau Toba merupakan salah satu destinasi wisata Bali Baru bersama Labuan Bajo, Borobudur, dan Mandalika.