Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Masuk 10 Destinasi Bali Baru, Kemenpar Terus Gali Potensi Danau Toba

Kompas.com - 12/07/2019, 11:49 WIB
Anissa DW,
Kurniasih Budi

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Danau Toba tidak hanya memiliki alam yang indah. Kawasan wisata yang terletak di provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini pun punya beragam potensi lain, seperti wisata belanja dan kuliner.

Kepala Dinas Pariwisata Tapanuli Utara Binhot Aritonang meminta Kementerian Pariwisata (Kemenpar) membantu mengembangkan potensi Danau Toba.

Tak cuma itu, Kemenpar diharapkan bisa mempromosikan kawasan wisata itu agar banyak turis berkunjung.

“Kami ingin wisatawan tidak sungkan datang ke Danau Toba. Selain itu, kami ingin mendapatkan perizinan dan sertifikar kuliner buat para pelaku usaha dan produk pariwisata, khususnya UMKM,” kata di Hotel Esther, Siborong-borong, Tapanuli Utara, Kamis (11/7/2019).

Kasubid Destinasi Area 1B Kemenpar Andhy Marpaung pun setuju dengan hal itu. Menurut dia, produk kuliner khas Danau Toba, seperti andaliman harus terus dipromosikan.

Muslim friendly

Menanggapi usulan itu, Asdep Pengembangan Destinasi Regional I Kemenpar Lokot Ahmad Enda memiliki jawabannya.

Dia mengusulkan Danau Toba menjadi destinasi wisata muslim friendly.

Pasalnya, mayoritas wisatawan yang datang ke Sumut dan Danau Toba berasal dari Malaysia.

Oleh karena itu, Danau Toba mesti menjadi destinasi yang ramah buat semua wisatawan, termasuk wisatawan muslim.

“Jadi, saya minta tidak ada salah pengertian. Kemenpar ingin mengembangkan wisata belanja dan kuliner Danau Toba. Kami ingin hal itu juga muslim friendly. Itu penting,” terang Lokot.

Dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Jumat (12/7/2019), Lokot mencontohkan, wisatawan muslim yang ada di Samosir harus pergi ke Parapat untuk mencari makan.

Workshop Wisata Kuliner dan Belanja dalam Rangka Pemberian Dukungan Prioritas Nasional : Perintisan Destinasi Pariwisata Nasional Toba di Hotel Esther, Siborong-Borong, Tapanuli Utara, Sumut, Kamis (11/7/2019). Dok. Humas Kementerian Pariwisata RI Workshop Wisata Kuliner dan Belanja dalam Rangka Pemberian Dukungan Prioritas Nasional : Perintisan Destinasi Pariwisata Nasional Toba di Hotel Esther, Siborong-Borong, Tapanuli Utara, Sumut, Kamis (11/7/2019).

“Seperti itu namanya tidak muslim friendly. Kalau ramah, berarti destinasi itu juga menyediakan kuliner buat muslim. Itu maksudnya,” ujar dia.

Destinasi prioritas

Terlebih lagi, imbuh Lokot, Danau Toba merupakan salah satu destinasi wisata Bali Baru bersama Labuan Bajo, Borobudur, dan Mandalika.

Artinya, hingga 2024 destinasi wisata tersebut masih menjadi prioritas pemerintah.

“Kami harapkan Danau Toba menjadi pilihan berwisata, selain Bali, atau menjadi Bali baru,” tutur Lokot.

Baca juga: 2 Siswi Asal Jakarta Arungi Danau Toba Sejauh 135Km dengan Kayak

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya menegaskan, Danau Toba menjadi andalan sektor pariwisata untuk mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman).

Oleh karena itu, potensi Danau Toba dan kawasan sekitarnya akan terus digali.“Kami ingin menghadirkan sesuatu yang baru agar wisatawan bisa tertarik untuk datang,” ujar dia.

Kabid Pengembangan Destinasi Area I Kemenpar Wijanarko menambahkan, Kemenpar memang sedang membuat indikator untuk memperkuat Danau Toba sebagai destinasi papan atas.

Acuannya, ia melanjutkan, menggunakan 3A (aksesibilitas, atraksi, amenitas).

“Aksesibilitas, misalnya. (Bandara) Silangit memang baru satu flight internasional, tapi kalau nasional sudah banyak. Amenitasnya juga begitu. Semua kami pantau," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com